Sebuah awal yang selalu saya tuliskan dalam setiap kesempatan, bahwa menulis merupakan cara terbaik untuk mengaktualisasikan diri. Menulis memiliki dimensi berbeda dalam hidup manusia, terlebih kita sebagai guru. Menulis merupakan dimensi yang unik, permainan jemari diatas dua puluh enam (26) karakter ini setidaknya bisa memiliki pengaruh yang luar biasa dalam banyak hal, bahkan bisa mengubah hidup dan kehidupan itu sendiri. Tarian jemari kita memiliki ketajaman melebihi pedang sendainya kita mau mengasahnya secara terus menerus. Ide yang kita tuliska dalam tulisan-tulisan memiliki pengaruh yang lebih besar daripada kita menggunakan pedang. Kita tentu sudah jamak mendengar betapa banyak peristiwa dan perubahan yang dimulai hanya oleh sebuah tulisan.

Alasan apa yang pasti sampai saat ini saya sendiri masih belummenemukan jawaban, tetapi yang pasti bahwa Guru dan menulis adalah dua sisi yang tak terpisahkan. Seorang guru yang bertindak sebagai fasilitator bagi murid-muridnya seharusnya memiliki kegemaran menulis. Kegemaran menulis bagi guru saat ini menjadi sangat penting sebagai penjiwaan Hing Ngarsa Sung Tuladha. Sesuatu yang bisa dijadikan teladan dan ditiru oleh murid-muridnya. Saat ini kita tentu menyadari bahwa Pemerintah sedang menggalakkan kegiatan literasi. Kegiatan ini tentunya menuntut agar kita bisa memberikan minimal dorongan agar murid-murid kitamemiliki kemauan dan kemampuan untuk berliterasi.