Agus Salen

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mencoba Mengenal Talenta Siswa (Tagur352)

Dalam keseharian di sekolah sering sekali kita diperhadapkan pada situasi yang tidak mengenakkan akibat prilaku siswa yang tidak semestinya. Ada siswa yang hampir setiap hari selalu saja membuat onar dan menimbulkan masalah sehingga berimbas pada siswa yang lainnya. Dalam benak kita menggerutu, “Kok ini anak selalu saja bikin masalah membuat semua guru jengkel dan bahkan terkadang menyuruh keluar pada saat jam pelajarannya.”

Jika ditelusuri lebih dalam lagi pada pribadi siswa tersebut mungkin kita akan mendaptkan informasi yang berbeda dengan prilakunya yang senantiasa bermasalah. Apakah betul bahwa prilakunya yang setiap hari bermasalah merupakan karakter permanen dalam dirinya, atau jangan-jangan itu hanya tingkah laku mencari perhatian. Banyak hal yang bisa digali dari siswa yang berprilaku seperti itu, karena siswa itu adalah sosok yang unik tidak mungkin memiliki sifat yang sama dengan yang lainnya.

Mungkin juga bisa ditempuh pendekatan kepada siswa tersebut dengan memahami dirinya tanpa menekan dengan pencapaian target belajar pada konten kurikulum. Bisa saja konten pada kurikulum itu tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangan dan kebutuhan belajarnya. Mungkin juga karena pendekatan dan motode mengajar yang pernah kita lakukan tidak mempertimbangkan kebutuhan belajar dan gaya belajar siswa yang kita hadapi. Sehingga dalam setiap menerima pelajaran pada diri siswa tertentu muncul perlawanan, penolakan bahkan keengganan untuk focus pada materi pelajaran.

Agaknya pendidik belum sepenuhnya memahami kebutuhan belajar siswa dan yang lebih penting lagi belum memiliki wawasan yang memadai tentang gaya belajar yang disukai siswa. Karenanya penting bagi pendidik untuk menemukan strategi yang tepat untuk melakukan tes diagnostik awal pembelajaran. Agar diperoleh gambaran yang konkrit kebutuhan belajar yang sesungguhnya siswa kita. Tindak lanjut dari tes diagnostik awal ini juga tidak kalah pentingnya sebab manakalah tindak lanjut yang kita lakukan kurang bersesuaian dengan hasil tes bisa saja pembelajaran yang dilakukan kurang efektif.

Hal ini menjadi renungan bagi insan pendidik untuk terus melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang selama ini dilakukan. Dengan refleksi itu pendidik akan senantiasa melakukan perbaikan pembelajaran baik diawal, saat proses maupun pada bagian akhir pembelajaran. Sebuah hasil yang baik tentunya akan melewati sebuah proses yang panjang dan berjenjang. Maka dengan refleksi yang dilakukan secara terus menerus akan meningkatkan kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajarannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post