Guru, digugu dan ditiru. Jargon ini mungkin terlihat klasik. Tapi tetap saja memiliki makna mendalam. Terutama terkait dengan sikap dan performa guru selama melaksanakan tugas dalam pembelajaran. Ketika guru telah benar-benar dapat digugu dan ditiru pada dasarnya ia telah berhasil menanamkan sikap simpati siswa terhadap dirinya. Dan ini adalah modal bagi guru untuk menjadi idola siswa sehingga dapat lebih mudah meraih pencapaian tujuan pembelajaran.

Guru idola merupakan guru yang memiliki daya tarik bagi siswa. Kedayatarikan tersebut bisa disebabkan para siswa merasa nyaman dan aman ketika berhadapan dengan guru tersebut. Mereka merasa leluasa untuk berekspresi ataupun berkreasi. Sehingga guru tersebut menjadi sosok yang selalu dinanti kehadirannya baik dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran, di sekolah maupun di luar sekolah.

Saat ini, para guru kian disibukkan dengan berbagai administrasi baik yang terkait langsung dengan pembelajaran maupun tidak. Sesungguhnya sebagus apapun administrasi yang disiapkan, belum tentu bisa dijadikan jaminan akan tercipta pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Mengajar atau melaksanakan pembelajaran tidak semata memerlukan adaministrasi atau kelengkapan perangkat pembelajaran yang mathing-mathing Kelengkapan administrasi tersebut hanya merupakan bahan dasar hardware pembelajaran. Lebih dari itu, pembelajaran juga memerlukan model, spirit dan moral sebagai bahan dasar software pembelajaran.  

Berikut beberapa hal yang mungkin dapat menjadi pengantar untuk menciptakan pembelajaran yang kondusif dan agar guru selalu diidolakan para siswa.

A.    Lingkupi Hati dengan Ketulusan

B.     Berpikir Positif Tentang Siswa

C.     Memberi dan Bukan Meminta

D.    Bersiap Sedia Memaafkan

E.     Mendoakan Siswa