Agus Salim

Anak pertama dari sepasang suami istri yang hidup di desa terpencil, desa Gunung Malang Kec. Suboh Kab. Situbondo, Jawa Timur. Menjadi guru sejak tahun 1989. Da...

Selengkapnya
Navigasi Web
GURU JADI IDOLA, SISWA JADI BAHAGIA-2 (Ketulusan Hati) - Tantangan hari-80
Sumber gambar: tutorindonesia.co.id

GURU JADI IDOLA, SISWA JADI BAHAGIA-2 (Ketulusan Hati) - Tantangan hari-80

Lingkupi Hati dengan Ketulusan

Bekerja sebagai pengajar atau menjadi guru, berbeda dengan bekerja sebagai sesuatu profesi di bidang-bidang yang lain. Perbedaan itu terutama terletak pada objek yang ditangani. Objek ditangani seorang guru adalah manusia seutuhnya. Artinya hal yang ditangani guru hampir mencakup keseluruhan piranti kemanusisaan pada diri siswa. Garapan yang dikerjakan seorang guru tidak hanya pada sisi pengetahuan semata. Guru perlu juga mempertimbangkan cakupan kinerjanya agar menyentuh ranah-ranah yang lain. Seperti sikap, fisik, juga spiritual/moral.

Karena sebegitu kompleks cakupan pekerjaan guru maka sungguh sangat diperlukan kesiapan hati yang tulus. Selama melaksanakan tugas ini, seorang guru akan berhadapan dengan berbagai kondisi siswa yang beragam. Mulai dari cara berbicara, sikap, perilaku, sampai pada saat siswa memberikan respon terhadap apapun yang dilakukan guru. Selama proses pembelajaran ataupun di luar pembelajaran guru tidak jarang berhadapan dengan permasalahan siswa. Di saat seperti itulah seorang guru seyogyanya mampu melepaskan diri dari segala kehendak egosentris. Seorang guru harus menata hati agar memiliki ketulusan.

Untuk mencapai ketulusan hati tersebut, guru perlu mengingat dan mengembalikan pada ikhwal tugas guru. Bahwa guru sedang mengemban tugas untuk merawat generasi penerus. Guru bukan hanya sekadar pekerjaan atau profesi. Guru juga perlu dimaknai sebagai pengabdian dan ibadah. Cintai dan perlakukan siswa dengan tulus seperti anak kita sendiri. Dalam mengajar atau memberi hukuman misalnya, lakukan dengan hati dan tujuan mendidik. Maka yang akan mereka terima adalah rasa kasih sayang, bukan dendam. Ketika kasih sayang sudah dirasakan oleh siswa maka mereka akan merasakan kebahagiaan, akan merasa senang. Bisa jadi perasaan bahagia itu muncul pada diri siswa disebabkan mereka merasa benar-benar diperhatikan oleh sang guru.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dicintai murid adalah kebahagiaan luar biasa. Hubungan dengan siswa laksana anak yang membutuhkan kasih sayang dan kehangatan seorang pendidik. Maju terus pendidikan di Indonesia.

18 Jul
Balas



search

New Post