Dalam perbincangan keseharian kita lebih menggunakan kata-kata yang umum digunakan. Bahkan, sampai mengabaikan kebakuan kata-kata yang digunakan tersebut. Sebenarnya hal wajar ketika seseorang dalam berkomunikasi/perbincangan menggunakan kata-kata atau istilah-istilah yang jamak digunakan orang banyak. Karena tujuan akhir dari berkomunikasi/perbincangan adalah terjadi arus komunikasi secara mudah melalui kesepahaman antar pelaku komunikasi terhadap kata-kata atau istitlah-istilah yang digunakan.

Pun begitu, tidak salah kiranya kalau kita sebagai pemilik dan pengguna bahasa Indonesia yang baik mengetahui strata kata dalam kebakuan bahasa Indonesia. Salah satu indikator kebakuan kata dalam bahasa Indonesia adalah kesesuaian kata yang digunakan dengan kata yang ada di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dengan kata lain kita pun memperhatikan entri yang ada di dalam KBBI tersebut. Sebagai contoh, kala akan menyatakan bunyi yang keluar dari kerongkongan (biasanya apabila masuk angin atau karena kenyang, sesudah makan) maka sudah umum, kita menyebutnya “sendawa”. Benarkah kata “sendawa” memiliki makna sebagaimana yang dimaksudkan tadi? Di pihak lain ada juga kata “serdawa” tapi tidak umum digunakan. Lalu mana yang baku dan benar kita gunakan, “SENDAWA” atau “SERDAWA”? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perhatikan entri yang ada di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berikut ini.

Dari data entri pada Kamus Besar Bahasa Indonesia di atas terjawablah, bahwa kata baku untuk menyatakan bunyi yang keluar dari kerongkongan (biasanya apabila masuk angin atau karena kenyang, sesudah makan) adalah “SERDAWA” bukan “SENDAWA”.

SEMOGA BERMANFAAT