Agus Salim Batubara

Guru Sejarah Indonesia di SMA DHARMA PATRA Pangkalan Berandan. Alumnus Sagusabu Langkat 2019. Dilahirkan pada 17 Agustus 1976. Mewujudkan mimpi mendokumentasika...

Selengkapnya
Navigasi Web

Maaf, Aku Tak Bisa Mendoakanmu (Hari ke-127 dari 365 hari)

Sesama muslim teramat pantas untuk saling mendoakan. Bahkan salah satu kesempatan berdoa yang dikabulkan terjadi ketika seorang muslim mendoakan saudara seiman dan seakidah tanpa sepengetahuannya. Doa apapun boleh dilakukan selama tidak mengarah kepada permohonan yang bertujuan mencelakakan orang lain. Terlebih berdoa memohonkan ampunan untuk kaum muslimin dan muslimat.

Namun terhadap orang nonmuslim batasan yang diberikan sangat jelas dan tegas. Tidak boleh mendoakannya dalam bentuk apapun. Apalagi memohonkan ampunan untuk mereka kepada Allah SWT. Meskipun kepada kerabat keluarga paling dekat. Berbeda akidah dan kepercayaan menjadi penyebab utama. Inilah yang sudah dialami langsung Rasulullah SAW sebagaimana yang disampaikan dalam hadis berikut ini :

“Diriwayatkan dari Al-Musayyab bin Hazn ra., dia berkata,”Ketika Abu Thalib menjelang ajal, dia didatangi oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melihat Abu Jahl bin Hisyam dan Abdullah bin Abu Umayyah bin Al-Mughirah di dekat Abu Thalib. Rasulullah SAW berkata kepada Abu Thalib,”Hai Paman! Ucapkanlah Lā Ilāha illallāh, suatu kalimat yang aku buat kesaksian untukmu di hadirat Allah.” Abu Jahl dan Abdullah bin Umayyah mengatakan,”Hai Abu Thalib! Apakah kamu akan membenci dan meninggalkan agama Abdul Muththalib?” Rasulullah SAW selalu mengulang permintaannya, sementara kedua orang tersebut juga mengulang-ulang ucapannya seperti tadi, sehingga AbuThalib pada akhirnya mengucapkan bahwa dia tetap memegang agama Abdul Muththalib dan tidak mau mengucapkan Lā Ilāha illallāh menjelang kematian. Rasulullah SAW bersabda,”Demi Allah, aku akan memohonkan ampunan untukmu selama aku tidak dilarang melakukannya.” Maka Allah SWT menurunkan ayat (yang artinya),”Tidaklah pantas bagi Nabi dan orang-orang beriman memintakan ampunan bagi orang-orang musyrik sekalipun mereka kaum kerabat, setelah nyata baginya bahwa mereka adalah penghuni neraka. (QS. At-Taubah : 113)” (HR. Al-Bukhari, Terjemah Mukhtashar Shahih Al-Bukhari : 316-317)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post