Pernah merasakan malas saat bangun dari tidur malam? Rasanya masih ingin melanjutkan tidur. Selimut kembali ditarik. Pandangan tertuju ke arah jam dinding. Mulut menguap. Mata kembali dipejamkan. Hati pun berbisik,”Masih ada waktu sedikit lagi untuk tidur.”

Waspadalah andai keadaan ini sering dialami seorang muslim. Harus dilawan. Tidak boleh dibiarkan mengikat erat kehidupan. Kerugian besar akan dialami. Keberkahan hidup menjauh. Jiwa menjadi gelisah. Kemalasan menyergap tanpa kenal ampun. Ketergesa-gesaan menjadi hal yang biasa. Kebaikan hidup menepi dengan perlahan namun pasti. Hal ini telah diingatkan Rasululullah SAW dalam sebuah hadis berikut ini :

“Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,”Setan mengikat tengkuk salah seorang di antara kalian (ketika tidur) dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatan, setan membisikkan,”Malammu masih panjang, tidurlah engkau!” Jika dia bangun dan menyebut nama Allah, terlepaslah satu ikatan. Jika dia berwuduk, terlepaslah satu ikatan lagi. Jika dia mengerjakan salat, terlepaslah satu ikatan lagi. Lalu dia pun memasuki pagi dengan penuh semangat dengan kondisi jiwa yang baik. Jika tidak melakukannya, dia akan memasuki waktu pagi dengan kondisi jiwa yang buruk dan dalam keadaan malas.” (HR. Abu Dawud)

Dalam riwayat Ibnu Majah disebutkan,”…. Lalu dia pun memasuki waktu pagi dengan penuh semangat, dengan kondisi jiwa yang baik, dan memperoleh kebaikan. Jika tidak melakukannya, dia akan memasuki waktu pagi dalam keadaan malas, dengan kondisi jiwa yang buruk, dan tidak memperoleh kebaikan.” (Terjemah Muntakhab Ahadits, halaman 183)

Seorang muslim tidak patut mengalami kemalasan dalam kesehariannya. Berbahagialah seseorang yang dibangunkan Allah SWT sebelum waktu salat Subuh tiba. Dia sedang diperhatikan. Diajak untuk meraih kasih sayang dari Zat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tidak semua orang diberikan anugerah ini. Ambil dengan segera. Jangan dibiarkan begitu saja. Buang sejauh mungkin rasa berat untuk beranjak meninggalkan kehangatan kasur empuk. Singkirkan selimut penghangat tubuh. Sebutlah nama Allah. Bergegaslah untuk bersuci. Laksanakan salat malam sesuai kesanggupan. Ikhlaslah ketika menunaikannya.

Masih malas juga? Rasa enggan bangun tetap belum pergi? Kalau begitu, ingat saja dengan mati. Setiap orang pasti mati. Setelah mati dikuburkan. Menunggu datangnya kiamat besar. Setelah kiamat terjadi, semua manusia dibangkitkan dari kuburnya masing-masing. Tidak ada rasa malas ketika itu. Semua manusia berjalan menuju ke Padang Mahsyar. Menanti pengadilan dari hakim yang Maha Bijaksana. Hanya ada dua tempat yang disediakan, surga atau neraka.

Kalau sudah diingatkan seperti ini, masihkah malas untuk beribadah? Enggan memulai hari dengan satu kebaikan? Ingatlah selalu pesan sarat makna yang mengatakan,”Sesal dahulu baru pendapatan, sesal kemudian tiada berguna!”