Agus Salim Batubara

Guru Sejarah Indonesia di SMA DHARMA PATRA Pangkalan Berandan. Alumnus Sagusabu Langkat 2019. Dilahirkan pada 17 Agustus 1976. Mewujudkan mimpi mendokumentasika...

Selengkapnya
Navigasi Web

Suka Berebut Warisan (Hari ke-118 dari 365 hari)

“Dari Abu Hurairah ra., bahwa suatu ketika dia lewat di pasar Madinah. Dia pun berhenti di sana lalu berkata,”Hai orang-orang yang ada di pasar! Betapa lemahnya kalian!” Mereka berkata,”Ada apa, wahai Abu Hurairah?” Dia berkata,”Warisan Rasulullah SAW sedang dibagi-bagikan, sedangkan kalian berada di sini? Pergilah untuk mengambil jatah kalian!” Mereka bertanya,”Di mana itu?” Abu Hurairah berkata,”Di masjid.” Lalu orang-orang pasar pun bergegas pergi, sedangkan Abu Hurairah berdiri menunggu hingga mereka kembali. Lalu dia berkata kepada mereka,”Apa yang kalian dapatkan?” Mereka berkata,”Wahai Abu Hurairah! Kami datang ke masjid, lalu lalu masuk ke dalamnya, namun kami tidak melihat sesuatu yang sedang dibagikan di sana.” Lalu Abu Hurairah bertanya kepada mereka,”Apakah kalian tidak melihat seorang pun di dalam masjid?” Mereka menjawab,”Ada! Kami melihat ada orang-orang yang sedang mengerjakan salat, ada orang-orang yang sedang membaca Al-Quran, dan ada orang-orang yang sedang bermuzakarah tentang perkara yang halal dan haram.” Maka Abu Hurairah berkata kepada mereka,”Payah kalian! Itulah warisan Rasulullah SAW.” (HR. Thabrani, Terjemah Muntakhab Ahadits : 253)

Sesungguhnya, situasi dan kondisi umat Islam di akhir zaman ini mulai mendekati keadaan yang digambarkan dalam hadis di atas. Lebih mementingkan urusan keduniawian dibanding memperhatikan masalah akhirat. Sebagian besar umat Islam sibuk mengejar kebanggaan dunia yang melalaikan. Muncul rasa malu jika tidak mengikuti tren apa saja yang sedang viral. Selalu mengaktualisasi diri di media sosial hanya untuk merebut dan mencuri perhatian orang banyak. Bukannya ketenangan yang didapat malahan ketakutan yang mendekap erat diri. Khawatir jika kehilangan semua yang telah dirintis dengan susah payah.

Sebaliknya, segelintir umat Islam yang tidak silau dengan limpahan dunia malahan lebih tenang dalam menjalani kehidupan. Beribadah sesuai situasi dan kondisi. Memenuhi adab-adab beribadah dengan baik. Senang bersilaturahim dan membaca Al-quran. Selalu menghadiri majlis-majlis taklim dan zikir yang diadakan. Melazimkan untuk bersedekah di setiap hari. Sibuk mempersiapkan diri sebelum mati. Mereka tidak rela membiarkan warisan mulia kebaikan hidup yang ditinggalkan Rasulullah SAW tersia-siakan.

Bagaimana dengan engkau, saudaraku?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sedang berpikir bgmn kelak bila aku tua nanti? Semoga Allah meridloi setiap langkah kitaSalam literasi

01 Jun
Balas

Alhamdulillah. Barakallah. Amin. Amin. Amin. Salam literai juga dari Pangkalan Berandan, Bu.

02 Jun



search

New Post