Agus Siswanto

Alumni D 3 Pendidikan Sejarah IKIPN Yogyakarta tahun 1988, pernah mengajar di Baucau Timor Timur (1989 - 1999). Kini mengajar di SMAN 5 Magelang, hobby olah rag...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ada Jejak Kami di Timor Leste

Ada Jejak Kami di Timor Leste

Mungkin saya terrmasuk orang yang sedikit beruntung berkaitan dengan karir mengajar. Tapi jangan salah sangka, bukan keuntungan materi yang saya dapatkan. Semua itu saya dapatkan selama 10 tahun mengabdikan diri di Timor Timur (sekarang Timor Leste).

Langkah awal tersebut bermula pada tahun 1989. Saya dan 17 teman yang lain, dengan berbekal SK Pengangkatan PNS terbang jauh ke Timur. Kota Dili, tujuan kami. Tanah yang akan menjadi titik awal kami sebagai guru.

Rasa cemas, tentu saja ada di antara kami. Demikian pula yang dirasakan orang tua kami. Hanya karena tekad kuat kami, para orang tua melepas kami di Bandara Adi Sucipto saat itu. Lambaian tangan dan titik air mata melepas Twin Otter Merpati Nusantara Airlines yang membawa kami ke tempat yang jauh.

Tak terasa, momen itu terjadi 31 tahun yang lalu. Kini, kami yang pernah tugas di Timor Timur, telah kembali ke daerah asal masing-masing. Permasalahan politiklah yang membawa kami kembali. Dan jujur, kepukangan ini menjadi anugrah yang terindah.

Kepindahan kami ke Jawa, ternyata bukan berarti memutus hubungan dengan beberapa anak didik di Timor Timur. Dengan kecanggihan tehnologi, sapa di antara kami selalu terjalin lewat Facebook maupun WA. Grup-grup yang kami buat, menjadikannya sebagai sarana melepas rindu di antara kami. Mereka yang dahulu masih kecil, sekarang sudah menjadi orang tua dan bekerja.

Setiap percakapan yang kami lakukan, tanpa terasa selalu terselip rasa yang sulit untuk kami mengerti. Perasaan kangen, bangga, sedih, seakan berpadu menjadi satu. Apalagi dalam komunikasii ini, mereka masih sangat fasih menggunakan bahasa Indonesia. Bahkan tak jarang mereka menggunakan bahasa daerah, terutama bahasa Jawa. Sungguh sesuatu yang luar biasa bagi kami. Di mata mereka, kami tetap guru-guru mereka dan juga orang tua mereka.

Ada kebanggaan lain yang tidak bisa dibeli dengan apa pun. Para anak didik tersebut, saat ini menduduki jabatan-jabatan penting di pemerintahan. Mulai dari menteri, kepala dinas, guru, dosen, dokter, pengusaha, dan lain-lain. Hal ini sungguh merupakan kebanggaan yang tiada tara. Sedikit banyak, ada campur tangan kami dalam karir mereka.

Masih hangat dalam ingatan kami. Sekitar tahun 1996 an, suasana Timor Timur sudah mulai memanas. Kehendak untuk melepaskan diri dari negara kita, demikian kuat menggema. Tak jarang unjuk rasa yang terjadi, berujung pada kerusuhan. Dan kami para pendatang, selalu menjadi sasaran kerusuhan tersebut. Sehingga kegiatan pembelajaran pun tidak dapat berjalan dengan normal, sebagian besar anak didik lebih tertarik untuk turun ke jalan. Mereka lebih senang melakukan unjuk rasa dan menjarah berbagai harta benda milik pendatang.

Anak-anak yang saat ini berhasil, adalah mereka yang tidak terlibat dalam berbagai aksi tersebut. Nasihat yang kami sampaikan hanya satu, tetaplah belajar. Sebab jika nanti Timor Timur merdeka, kalianlah yang akan dicari oleh pemerintah baru. Sebab kalian adalah golongan berpendidikan. Namun kalaupun Timor Timur tidak merdeka, kalian pun tetap dicari oleh pemerintah. Karena kalian adalah putra daerah.

Nasihat-nasihat itulah yang kami dengung-dengungkan ke telinga mereka. Dan alhamdulillah, mereka mendengar apa yang kami sampaikan. Meskipun suasana di luar riuh-rendah dengan gelombang unjuk rasa, mereka tetap belajar. Mereka datang dengan diam-diam ke komplek sekolah dan menemui kami. Hal ini dilakukan demi keamanan. Sebab ada sebagian orang yang tidak menginginkan mereka terus belajar.

Nasihat kami ternyata sekarang berbuah manis. Sebagian besar mereka, kini menduduki pos-pos penting di pemerintahan Timor Leste. Sebaliknya, mereka yang dahulu sibuk dengan aksi unjuk rasa dan penjarahan, hanya bisa gigit jari. Pemerintahan baru Timor Leste, hanya membutuhkan putra-putri yang berpendidikan.

Rasa bangga lain yang tidak bisa kami sembunyikan ada satu lagi. Dalam setiap komunikasi, mereka selalu mengucapkan terima kasih kepada kami para guru. Tanpa bimbingan kami, mereka tidak dapat menjadi siapa-siapa. Ternyata, jarak dan waktu tidak mampu menghapus rasa cinta di antara kami.

Magelang, 5 Desember 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah, haru biru membacanya. Jazakallah barakallah telah berbagi kisah sarat hikmah

06 Dec
Balas

Mantul Pak jejak di Timur Leste. Aku jadi teringat teman kecilku berasal dari Timor Timur

05 Dec
Balas

Adakah?

05 Dec

Pasti menyenangkan y Pak. Punya banyak pengalaman

03 Jan
Balas

Alhamdulillah, jejak yang tertinggal semoga menjadi ladang amal jariyah. Barakallahu fiik... Salam literasi Pak.

05 Dec
Balas

Terima kasih Pak Muslih.

05 Dec

Ulasan yang indah ak, kenangan manis yang tak kan pernah hilang

19 Apr
Balas

Kenangan yang takkan terlupakan pasti nya

30 Apr
Balas

Kenangan yang tak bisa dilupakan pakde,,,, salam sehat dan salam silaturahmi

11 Dec
Balas

Kenangan suka duka yang tak gampang dilupakan pakde, salam sehat dan salam silaturahmi

03 Jan
Balas

Luar biasa Pak De.

06 Mar
Balas

Kenangan yang tidak terlupakan. Guru hebat yang membawa kesuksesan untuk anak didik.

05 Dec
Balas

Aamiin

05 Dec

Aamiin

05 Dec

MashaaAllah penuh berkah dengan kenangan yang tak semua orang bisa dapatkan. Sukses selalu pak Agus

10 Dec
Balas

Pak aku kok jadi mewek, hik..hik,.tulisan bapak selalu enak dibaca.

05 Dec
Balas

Alhamdulillah.

05 Dec

Wauw...judulnya lbh bgs kembalinya kenangan sang pahlawan...py bro?

05 Dec
Balas

Waduh terlalu tinggi.

05 Dec

Kenagna yang terukir, tidak mudah untuk dilupakan...bahgia dan haru, seolah merasakan rasa rindu juga Pak..Salam Guruku Hebat... sehat selalu.

05 Dec
Balas

Thanks Bu

05 Dec

Duhh saya terharu bacanya, Bapak kaya pengalaman sekali, saya bisa merasakan perasaan kangen, rindu pada suasana dulu yang pernah dialami... Barakalloh Pak...

05 Dec
Balas

Makasih Bu.

05 Dec

Kereeerreennn... Once in a life time experience. Sukses selalu untuk Bapak.

06 Dec
Balas

Thanks a lot, Brother!

06 Dec

Mantun Pak. Jejak Timor leste. Tentu akan selalu jadi kenangan.

21 Apr
Balas

Mantap betul pak..jejak yang terlukis indah di Timor Leste. Luar biasa pengalaman Bapak mengajar di sana. Semoga menjadi ladang amal ibadah. Salam sehat dan sukses selalu Pak Agus.

05 Dec
Balas

Aamiin.

05 Dec

Subhanallah... Sungguh luar biasa jasa pak guru di negeri orang.

25 Apr
Balas

Menangis membacanya Pak Fhe. Saya teringat juga kisah pengabdian di pedalaman pulau Rangsang, Bengkalis. Kusahnya sudah dibukukan, Pak Dhe?

25 Mar
Balas

Wahh.. Hebat Pak. Mengajar di Dili.Sukses selalu ya Pak. Salam literasi.

06 Dec
Balas

Mantap betul pak..jejak yang terlukis indah di Timor Leste. Luar biasa pengalaman Bapak mengajar di sana. Semoga menjadi ladang amal ibadah. Salam sehat dan sukses sll Bapakku nggih

11 Dec
Balas

keren, mengesankan...sukses pak

05 Dec
Balas

Terima kasih.

05 Dec

Tahun 1992 saya ke Tim Tim pak. Kalau sudah kenal pasti kucari he he. Saya satu minggu di Dilli.

06 Dec
Balas

Saya terharu pak.Salam hormat dari Kepulauan Riau.

06 Dec
Balas

Keren Pak, ada typo sedikit (kepukangan)

05 Dec
Balas

Siap!

05 Dec

Masya Allah pak saya merinding bacanya. Itu luar biasa sekali. Semoga bpk selalu sehat.

11 May
Balas

Orang-orang hebat disana adalah bukti adanya guru-guru yang hebat pula. . . bacaan yang melibatkan rasa saat membacanya. . . terharu sekaligus ikut bangga membaca kisah Pak Agus. . . terima kasih telah berbagi ilmu Pak Agus, Sukses selalu. . .

06 Dec
Balas

Masya Allah, Barakallah, Pak Guru. Ternyata jejak karier gurunya sampai di Timor Timur. Tetap Sehat dan salam bahagia.

05 Dec
Balas

Aamiin.

05 Dec

Kenangan yg terukir indah, haru bacanya,bapak hebat, pernah bertahan di timor Timur

05 Dec
Balas

Ya Bu, terima kasih.

05 Dec



search

New Post