Bagaimana Sih Cara Menggunakan Imbuhan di?
Ada enggak ya dari teman-teman MGI yang mengalami kejadian seperti saya. Pas, asyik-asyiknya menulis, tiba-tiba harus berhenti karena masalah kecil. Rasanya seperti berdiri di persimpangan. Masalah muncul ketika menggunakan imbuhan “di”. Disambung atau dipisah dengan kata berikutnya.
Kalau dahulu, saya tanya pada anak saya. Kebetulan dia ahli di bidang ini. Tapi, lama-lama malu. Mosok tanya melulu, apalagi saya guru. Akhirnya yang paling aman, ya..tanya mbah google. Kalau tanya sama yang ini, dijamin tidak perlu malu. Setuju?
Dari penelusuran yang saya lakukan, ternyata ada rumus sederhana dalam penggunaan imbuhan ini.
1. Imbuhan “di”, harus disambung dengan kata berikutnya, jika bertemu dengan kata kerja. Dan kata tersebut akan menjadi kata kerja pasif.
Contoh: dimakan, diterima, dibeli, dilamar, dimarahi, ditinggalkan dan lain-lain.
2. Imbuhan “di”, harus dipisah dengan kata berikutnya, jika bertemu dengan kata yang menyatakan tempat atau keterangan waktu. Dalam istilah bahasa Indonesia, imbuhan ini disebut kata depan.
Contoh: di meja, di samping, di depan, di Jogjakarta, di sore hari, dan lain-lain.
Nah, ternyata begitu sederhana. Moga-moga saya terus ingat dengan rumus sederhana ini. Kalau masih sering lupa, mungkin karena faktor “u” barangkali. Bagaimana teman MGI yang lain?
#edisiberbagi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih Pak sudah berbagi pengetahuan
Setuju Pak Agus. Masih seringkali salah menuliskannya. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terimakasih pak Ilmunya.
Semangat Bapak . . . . salam literasi