Lulus atau Tamat?
Orang-orang mengatakan hari ini adalah H-2. Lho maksudnya apa? Ya, artinya gampang saja Lebaran tinggal 2 hari lagi. Dalam artian puasa wajib kita tinggal 2 hari lagi, terhitung hari ini. Perasaan apa yang ada dalam diri kita? Senang atau malahan sedih? Yah, semua tergantung siapa yang ditanya?
Bagi sebagian besar orang, kalau boleh jujur pasti menjawab senang. Sebab mereja akan segera menemui kebebasan. Artinya sudah tidak terikat lagi dengan aturan puasa. Harus menahan lapar dan dahaga, sholat tarawih, sedekah, mendengar ceramah-ceramah keagamaan dan seabreg kegiatan lain.
Namun sebagian kecil orang justru merasa bersedih. Bersedih karena kehilangan bulan Ramadha. Bulan yang menjadi bulan penggemblengan diri untuk.menjadi pribadi yang muttaqin. Bulan yang penuh ujian dalam rangka peningkayan kualitas taqwa. Namun juga bulan yang penuh limpahan pahala sebagaimana janji Allah.
Jika kita masuk golongan pertama, maka kita hanya akan terhitung sebagai tamatan bulan Ramadhan. Gelar yang didapat atas jerih payah puasa sebulan penuh, namun tanpa makna apapun. Bulan Ramadan rak ubahnya siksaan diri. Keberpuasaannya hanya di segi lahir saja. Kesungkananannya pada lingkungan sekitar membuatnya melakukan ibadah puasa laksana pepesan kosong. Kebanggaannya telah melaksankan puasa mungkin adalah imbalan yang pas buat mereka..
Hal ini berbeda dengan golongan kedua, yaitu para lulusan Ramadhan. Keseharian mereka mengarungi samudra berkah Ramadhan dilandasi karena ketaqwaan. Puasa mereka, sadaqah, tadarus, itikaf mereka senantiasa mengharap ridha Allah semata. Tidak ada nada takabur dalam diri mereka. Bahkan mereka selalu merasa bahwa apa yang mereka lakukan terasa belum sempurna. Kehilangan bulan Ramadhan terasa memerihkan dada. Subhanallah, merekalah yang akan mencapai derajat muttaqin. Jerih payah tanpa pamrih selain ridha Allah, insya Allah akan meninggikan derajat mereka. Mereka capai predikat lulusan Ramadhan setelah mampu menjalaninya dengan keikhlasan.
Maka jangan heran, jika dalam QS Al Baqarah 183 perintah puasa hanya diberikan pada orang-orang beriman. Sekarang tinggal kita muhhasabah diri menjadi tamatan atau lulusan Ramadhan kali ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Judul yang menarik. Mengungkap sisi lain dari serba-serbi Bulan Ramadhan. Lulus dan tamat mirip dengan kata "serupa tapi tak sama". Esensinya telah dipaparkan dengan cukup menggelitik. Inspiratif.
Terima kasih sudah mampir. Salam literasi.
Banyak orang yang lulus, namun banyak pula yang sekadar tamat. Semoga kita termasuk lulus.
Aamiin pak Edi.
Duh lulus apa tamat ya? Dulu ada STTB..semoga ramadan bisa menjadi bulan tarbiyah yang mencetak predikat takwa. Sukses selalu Pak Agus..Barakallah
Aamiin.
Surat keterangan lulus, tidak ada surat keterangan tamat, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Ada SKT namanya Bun. Salam bahagia dan sehat selalu.
Waduh...saya udah lulus belum ya Pak Agus....
Wah, itu yang tahu wah dirimu sendiri. He..he... Barakallah.
kita dulu dianjurkan supaya belajar syari'at dan hakikat. Begitu pula akhlak dan tasauf. Supaya makin hari kita semakin tawadhu'. Barakallah saudaraku sehat selalu
Betul Abah, tawadhu' adalah sifat yang harus ada di diri kita. Sehat juga untuk Abah dan Bunda.