Agus Siswanto

Alumni D 3 Pendidikan Sejarah IKIPN Yogyakarta tahun 1988, pernah mengajar di Baucau Timor Timur (1989 - 1999). Kini mengajar di SMAN 5 Magelang, hobby olah rag...

Selengkapnya
Navigasi Web
TANTANGAN 90 HARI MENULIS DI GURUSIANA (21): Sikap Tangan Budha di Candi Borobudur

TANTANGAN 90 HARI MENULIS DI GURUSIANA (21): Sikap Tangan Budha di Candi Borobudur

Ketika membaca tulisan mas Radinopianto, SP, terus terang saya bagai tersengat ribuan lebah. Tulisan tersebut mengulas tentang candi Borobudur yang begitu bagus dan menarik. Ungkapan tersengat ini bukan mengada-ada, atau lebay. Tetapi dikarenakan paling tidak ada dua alasan yang membuatnya. Pertama, saya adalah guru mata pelajaran Sejarah. Seharusnya yang berserita saya. He..he..bukankah ini yang namanya overlapping yang dilakukan mas Radino (bercanda Boss).

Alasan kedua adalah saya mempunyai gelar MA, alias Magelang Asli. Kota dimana bangunan candi tersebut berada. Dan yang paling kuat lagi adalah rumah saya hanya 7 kilometer dari candi Borobudur. Jadi ketika ada orang lain yang bercerita, wah berarti saya orang yang tak tahu diri. Masak ada bangunan yang terkenal seantero jagat, saya sendiri tidak menceritakannya. Oleh karena itu, kali ini saya akan menambahkan informasi yang disampaikan mas Radino, boleh kan Mas?

Ketika para wisatawan berkunjung ke candi Borobudur biasanya hanya sempat menikmati keindahannya. Kalaupun ada tahap yang agak tinggi lagi adalah mengagumi karya seni nenek moyang kita yang luar biasa. Hal ini seperti apa yang diungkap oleh mas Radno kemarin. Tapi adakah kita memperhatikan patung sang Budha yang ada di candi tersebut. Ternyata di antara patung-patung tersebut terdapat perbedaan yang sangat mendasar. Perbedaan tersebut terletak pada sikap tangan masing-masing patung. Sikap ini dalam istilah agama Budha disebut dengan mudra.

Di candi Borobudur sendiri, ternyata terdapat 6 sikap mudra yang mempunyai arti masing-masing. Dimana setiap sikap mudra melambangkan sikap dari sang budha.

1. Abhaya Mudra

Ditunjukkan dengan sikap tangan kiri menengadah di atas pangkuan. Sedangkan tangan kanan dalam posisi terbuka di atas lutuk menghadap ke depan. Sikap tangan seolah-olah sedang menolak sesuatu. Mudra ini diartikan dengan menolak bahaya. Posisi patung Budha ini berada di sisi utara candi.

2. Dhyana Mudra

Mudra ini dikenal sebagai sikap bertapa atau semedi. Sebuah penggambaran suasana hening cipta. Sikap kedua tangan di atas pangkuan dengan posisi terbuka. Posisi tangan kanan di atas tangan kiri, dan kedua ibu jari saling bersentuhan. Patung Budha dengan posisi Dhyana Mudra terletak di sisi Barat candi.

3. Bumispharsa Mudra

Sikap mudra semacam ini dikenal juga dengan sikap sang Budha memanggil bumi. Hal ini tampak dari sikap tangan yang ditunjukkan sang Budha, dimana tangan kiri diletakkan di atas pangkuan dengan terbuka. Sedangkan tangan kanan tertutup di lutut dengan jari-jari menunjuk ke bumi. Bumispharsa Mudra terletak di sisi Timur candi.

4. Wara Mudra

Wara Mudra merupakan gambaran sikap dermawan sang Budha. Sehingga posisi tangan yang ditunjukkan adalah seperti orang yang memberikan sesuatu. Pada posisi ini, tangan kiri terletak di atas pangkuan dengan keadaan terbuka. Sedangkan tangan kanan berada di lutut dengan posisi terbuka. Wara mudra berada di sisi Selatan candi.

5. Dharmacakra Mudra

Sikap mudra yang ditunjukkan adalah kedua tangan berada di depan dada. Tangan kanan di bagian atas seperti memegang sesuatu, sedang tangan kiri di bagian bawah dengan posisi yang sama. Posisi ini digambarkan sang Budha sedang memutar roda dharma. Mudra dalam posisi ini ada di bagian teras melingkar di atas.

Berbagai posisi tangan atau sikap mudra ini dapat kita lihat di masing-masing patung Budha yang ada di candi Borobudur. Penasaran? Kunjungi candinya dan lihat patung-patung tersebut.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, bila ahlinya yang bicara, tidak ada kata lain selain mantaps Pak. Sukses selalu dan barakallahu fiik

21 Feb
Balas

Trim Bun.

21 Feb

Ini juga luar biasa pak agus

21 Feb
Balas

Bisa aja Mas. Sukses dan sehat selalu buat jenengan.

21 Feb



search

New Post