Secangkir Cappucino
Saya bukan penikmat kopi. Dalam arti, orang yang rutin minum kopi setiap hari. Karena itu, saya mungkin tak pernah mampir ke warung kopi maupun cafe sengaja untuk ngopi. Bahkan, kalaupun diajak kawan ngopi di Starbuck (he he he), saya lebih memilih minuman non-kopi.
Saya lebih senang minum cappucino, itu pun cappucino sachet. Dan saya lebih suka bila istri saya yang menyeduhkannya. Entah mengapa, menurut saya, cappucino buatan istri saya, rasanya lebih pas dan nikmat daripada buatan saya sendiri. Mungkin karena membuatnya dengan cinta dan ketulusan.
Minum cappucino, bagi saya harus ada setelannya. Pasangannya, saya lebih suka makanan tradisional, seperti rengginang, talas kukus, singkong kukus, buah sukun kukus, kimpul kukus, atau pisang goreng buatan istri saya. Dalam hal ini saya lebih suka pisang tanduk atau pisang kepok, bukan pisang nangka.
Saya juga lebih suka pisang tanduk/kepok mentah atau baru mulai matang, ketimbang pisang tanduk/kepok yang sudah matang. Bagi saya, pisang tanduk/kepok mentah atau baru mulai matang itu lebih terasa gurih.
Pisang goreng itu dibungkus tepung tipis, sehingga rasa pisangnya tetap kuat. Nah, komposisi tepung ini khas. Alhamdulillah, istri saya sangat piawai membuat pisang goreng dengan komposisi tepung yang khas. Saya hampir tidak pernah membeli pisang goreng di luar, karena khawatir rasanya tak seenak buatan istri saya.
Bagi saya makan dan minum itu ritual. Harus enak rasanya (bukan mahal harganya), dan harus dapat suasananya. Makan bukan sekadar kenyang. Makan itu harus berkesan. Harus punya cerita. Biasanya cappucino dan makanan tradisional itu menemani saya membaca buku atau menulis. Kalau tidak ada setelannya, saya bisa berhari-hari tidak minum cappucino, walaupun ada stoknya di rumah.
Satu hal lagi, saya tidak biasa kerja diselingi makan dan minum. Jadi, kalau istri saya menyediakan secangkir cappucino dan makanan tradisional di meja, saya hentikan pekerjaan dulu sementara waktu, lalu ngopi dan menikmati makanan tradisional sampai selesai, baru kemudian melanjutkan pekerjaan saya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hhmmmm mantab kopinya. Salam literasi.
Terimakasih pak.. Salam literasi
Mantap cerita dan kopinya pak
Terimakasih bu. Jangan lupa ngopi. Hehe