BADAI CORONA...CEPATLAH BERLALU (BAG. II)
#TantanganGurusianaHariKe-11
Minggu pagi cerah, seperti biasa aku telah bangun pagi subuh. Seusai shiolat subuh, lanjut berhadapan dengan laptop dan ditemani dengan secangkir teh manis yang mengawali sajian di pagi hari. Banyak tunggakan pekerjaan yang harus diselesaikan satu persatu mengejar tenggat waktu yang telah ditetapkan. Dengan pandemic virus korona kian parah dan sesauai anjuran untuk tetap di rumah, tetapi tugas harus diselasaikan walaupun dikerjakan dari rumah.
Si mbok berberes rumah, mencuci pakaian kotor dengan tangan. Si mbok mencuci tidak menggunakan mesian cuci karena mesin cuci yang ada di rumah sampai saat memang masih rusak dan belum diperbaiki. Selanjutnya merapikan buku-buku yang berserakan, sisa pekerjaan anak-anak di malam hari. Memang setiap hari anak-anak di rumah selalu tidak pandai merapikan padahal sudah diajarkan untuk merapikan kembali peralatan yang telah dipergunakan sehabis belajar. Ditambah lagi dengan home learning akbiat dirumahkannya anak sekolah, menambah berserakannya rumah setiap saat Selesai si mbok menyelesaikan tugasnya berberes, dia pun lantas pulang ke rumahnya.
Tiba-tiba istri berkata, “pak, ibu sudah turunkan semua gorden rumah perlu di cuci. Tolong ya dibantu, kalau sendirian mencucinya ibu gak sanggup, kalau menyuruh si mbok untuk mencucinya gak tega pak”. “Ngapain buk repot-repot nyuci gorden sendiri, udah dibungkus saja seperti biasa nanti bapak antarkan ke laundry”. Kataku. Lantas istri berkata, “gak usah pak, kita cuci sendri. Ini musim korona, lagian landry udah gak ada yang buka”. Terpaksalah membantu istri untuk mencuci gorden yang jumlahnya lumayan banyak. Kalau tidak salah hitung jumlahnya ada 20 helai lebih yang ukurannya jumbo semua.
Ini gara-gara korona, sudah lama tidak bergelut dengan cuci mencuci, tidak tega pula membiarkan istri sendiri menyelesaikan segunung gorden yang harus dicuci. Pelan-pelan, satu persatu gorden kami cuci dan bilas sampai bersih. Hampir 2 jam juga menyelesaikan cucian tersebut, sampai dengan menjemur di jemuran. Cukup melelahkan dan memeras keringat untuk menyelesaikannya. Walaupun melelahkan tetapi tetap juga harus bersyukur, bahwa kalau tidak seperti ini mungkin aku tidak mengeluarkan keringat di pagi hari. Melalui wabah korona ini, aku berharap segeralah berakhir agar seluruhnya bisa normal kembali sedia kala. Anak-anak bisa sekolah ddi tempat yang seharusnya, mencuci gorden pun tidak harus dicuci sendiri, seperti yang baru dikerjakan.
Langkat, 29/03/2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar