Membaca Tangan (Pentigraf)
Membaca tangan (pentigraf)
Oleh : Agus Sukamto
02/01/2021
Alumni beberapa siswaku datang ke sekolah. Mereka membawa masing-masing membawa bingkisan untuk kami guru-guru. Namun bingkisan terbanyak mereka berikan padaku. Hal ini karena mereka menganggap aku telah menunjukkan jalan yang benar pada mereka. Lewat kemampuanku membaca tangan orang, aku memberi tahu masa depan mereka. Kini mereka benar-benar menjadi orang. Seperti petunjuk yang aku katakan pada mereka.
Hanya satu siswa yang belum datang menemuiku. Alex. Ya Alex nama siswa itu. Siswa yang mendapat petunjuk khusus dariku. Siswa anak saudagar kaya di desa kami. Alex yang orang tuanya sombong dan pernah menghardikku saat aku mengajar anaknya. Namun kini aku telah memaafkannya.
Beberapa polisi berhenti di depan sekolah. Setelah masuk di ruang kantor menemui guru-guru di ruang kantor. Mereka di antar ke kelas menemuiku. Dari seragamnya aku tidak menemukan nama Alex di dada salah satu dari mereka. Setelah hormat dan mengucapkan selamat pagi. Salah satu polisi mengungkapkan maksud kedatangannya. Mereka menjemputku sebagai saksi. Kejahatan yang dilakukan Alex.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kemana Alex, kok tak tampak? Keren ide Pentigrafnya Pak Agus
Di kalimat terakhir...
Cuma cerpen Bu. Hehe..
Sabar ya pak. Salam literasi Pak Agus