Agus Sumarno, S.Pd.,MM.,M.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BAHAYA GAS AIR MATA   (86)
Tembakan gas air mata ke arah tribun penonton di stadion Kanjuruhan Malang (Foto: Twitter)

BAHAYA GAS AIR MATA (86)

Artikel:

BAHAYA GAS AIR MATA

Oleh: Agus Sumarno, S.Pd.,MM.,M.Pd.

Selama ini gas air mata sering digunakan oleh petugas keamanan untuk menghalau demonstran yang bertindak anarkis. Massa yang beringas dan sulit diatur jika terkena semprotan gas air mata bisa lari terbirit-birit. 

Masalahnya, dalam Tragedi Kanjuruhan, gas air mata digunakan petugas di stadion sepak bola dimana penontonnya tua-muda, bahkan ada anak-anak.

Gas air mata adalah senyawa kimia yang untuk sementara dapat membuat orang kehilangan kemampuannya melihat, menyebabkan iritasi pada mata, mulut, gangguan kesehatan tenggorokan, paru-paru, dan kulit.

Gas air mata pada awalnya dikembangkan sebagai senjata kimia untuk penggunaan militer. Namun sekarang dilarang dan lebih sering digunakan untuk membubarkan massa atau menghentikan demonstrasi.

Mengingat dampak paparannya untuk kesehatan, penggunaan gas air mata memiliki aturan khusus. Termasuk aturan menembakkan gas air mata dari jarak jauh, penggunaan khusus untuk luar ruangan, dan penggunaan campuran bahan kimia dengan konsentrasi serendah mungkin.

Adapun bahan kimia yang sering dipakai pada gas air mata antara lain gas CS (2-klorobenzalmalononitril, C10H5CIN2), CN (kloroasetofenon, C8H7ClO), CR (dibenzoksazepin, C13H9NO), dan semprotan merica (gas OC, oleoresin capsicum).

Dalam Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, diduga akibat semprotan gas air mata. Salah satu pemicu dari kerusuhan yang menjatuhkan banyak korban tersebut adalah semprotan gas air mata dari pihak kepolisian. Ini akhirnya membuat massa menjadi panik, tidak bisa melihat dan bernapas, sehingga akhirnya berdesak-desakkan keluar dari pintu stadion yang sangat sempit.

Menuriut dr. Anton Sony Wibowo dari UGM, gas air mata akan menimbulkan reaksi dengan organ atau bagian tubuh yang terpapar, terlebih jika sampai masuk terhirup ke saluran pernapasan. Gas air mata ini berbahaya bagi mata, saluran nafas (hidung, mulut, tenggorokan, dan paru-paru), serta kulit.

Anton menjelaskan, gas air mata yang terhirup masuk ke saluran pernapasan juga sangat membahayakan tubuh. Gas tersebut dapat mengiritasi selaput mukosa saluran nafas yang menyebabkan sesak atau kesulitan bernapas, pada kondisi tertentu dapat berakibat fatal.

Ada beberapa hal yang dapat segera dilakukan untuk mengurangi dampak dari gas air mata ini. Salah satu yang bisa dilakukan adalah segera menjauh dari sumber gas air mata. Bersihkan sisa gas yang masih menempel di tubuh. Upayakan mengganti pakaian yang telah terkontaminasi gas air mata. Lalu segera meminta bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.

***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren informasi yang bermanfaat, makasih semoga sehat afiat selalu Pak Agus

07 Oct
Balas



search

New Post