Agus Sumarno, S.Pd.,MM.,M.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
GERAKAN PENDIDIKAN STOP KEKERASAN  (88)

GERAKAN PENDIDIKAN STOP KEKERASAN (88)

Opini:

GERAKAN PENDIDIKAN STOP KEKERASAN

Oleh: Agus Sumarno, S.Pd.,MM.,M.Pd.

Insan pendidikan merasa sedih adanya berita kekerasan yang makin meruyak di media sosial. Saat siswa sekolah, guru mendidik agar siswa selalu bersikap sopan santun, saling menyayangi, dan berperikemanusiaan. Kita tidak boleh semena-mena kepada orang lain.

Aksi brutal, tawuran, kebut-kebutan, penganiayaan, pemerkosaan, dan pembunuhan selalu menghiasi berita di media massa. Peristiwa seperti itu membuat miris bagi orangtua. Tak ada orangtua yang berharap agar anaknya nakal, ugal-ugalan, terlibat pencurian, penipuan penggunaan narkoba, maupun tindakan kriminalitas lainnya.

Penyebab kenakalan remaja disebabkan oleh dua faktor penting, yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan pertemanan. Dua faktor ini memiliki peran penting pada perkembangan pemikiran dan kehidupan seorang remaja untuk masa depannya.

Apa penyebab maraknya kenakalan remaja akhir-akhir ini?

Karena diakibatkan pergaulan bebas dari lingkungan sekitar. Kenakalan remaja saat ini semakin meningkat dan merajalela karena tak ada kasih sayang terhadap seorang anak dari orang tua. Remaja belum mengenal dunia luar dengan dampak luar luar biasa. Mereka belum bisa membedakan baik dan buruknya pergaulan.

Faktor penyebab perilaku menyimpang adalah krisis identitas, kontrol diri yang lemah, faktor keluarga, dan lingkungan pergaulan. Pengendalian guru melalui pembinaan, pencontohan, konseling individu, surat panggilan orang tua, dan konferensi kasus.

Empat faktor utama penyebab kemerosotan moral adalah lingkungan baik sekolah maupun tempat anak-anak bermain, kemajuan teknologi seperti internet dimana anak-anak dan remaja dengan mudah mengakses pornografi, sifat keingintahuan remaja, dan kurang perhatian orang tua.

Cara mencegah kenakalan remaja degan membangun hubungan yang baik dengan anak, yaitu hubungan yang suportif. Selanjutnya perlu memberikan wawasan dan pemahaman tentang perkembangan remaja, terutama yang berkaitan dengan aspek-aspek psikologis. Orangtua perlu membuat aturan yang tegas dan tidak membiarkan anaknya liar. Tak kalah penting yaitu bekal pengetahuan norma agama dan norma hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Tampaknya perlu gerakan pendidikan stop tindakan kekerasan. Kita perlu hidup damai dalam suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Bentuk-bentuk kekerasan harus dihentikan. Setiap orang harus rajin beribadah. Hal ini membutuhkan peran serta guru, orangtua, masyarakat, dan pemerintah.

***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post