Reportase:

PGRI WONOGIRI PEDULI ANGGOTA 

Oleh: Agus Sumarno, S.Pd.,MM.,M.Pd.

Saat ada kabar anggota PGRI meninggal dunia, maka informasi di group PGRI segera tumpah ucapan belasungkawa. Pengurus PGRI melakukan takziah ke rumah duka untuk memberikan penghormatan yang terakhir. Itulah yang terjadi di organisasi profesi PGRI Kabupaten Wonogiri.

Jika ada anggota yang meninggal dunia, pengurus PGRI melayat ke rumah duka. Pengurus kabupaten memberikan pidato ucapan belasungkawa dan pengurus cabang (kecamatan) mengusung peti jenazah dari rumah duka menuju mobil jenazah yang akan mengantar sampai pemakaman. Pengurus PGRI yang hadir berseragam batik PGRI.

Beberapa hari setelah peristiwa itu, pengurus PGRI Kabupaten menyerahkan dana santunan kepada anggota yang besarannya Rp 5 juta. Dana itu berasal dari iuran anggota sebesar Rp 1.000 setiap ada kejadian anggota PGRI meninggal dunia.

Kegiatan solidaritas anggota seperti itu telah berlangsung tiga tahun lalu. Selama dua tahun pandemi Covid-19, tercatat ada 120 anggota PGRI yang meninggal dunia. Pengurus PGRI memberikan dana santunan kepada keluarga korban sebagai bentuk ungkapan kepedulian kepada anggota.

Langkah yang diambil oleh pengurus PGRI Kabupaten Wonogiri berdasarkan musyawarah dengan pengurus cabang (kecamatan) yang diwujudkan dalam surat keputusan. Hal ini mendapatkan dukungan dari anggota PGRI di Kabupaten Wonogiri.

Prinsipnya berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Baik pengurus maupun anggota PGRI merasa senasib sepenanggungan. Kita memberikan empati, apa yang dirasakan oleh keluarga anggota PGRI yang sedang berduka. Semoga sumbangsih anggota PGRI menjadi amal jariyah yang bermanfaat. 

***