Selalu berusaha membuat peserta didik nyaman berada di dalam kelas bukanlah hal mudah. Ada saja kendala yang dihadapi, entah datang dari peserta didik atau malah dari diri kita sendiri sebagai pendidik atau guru.

Harus sering berinovasi dan berimprovisasi membangkitkan suasana belajar agar tidak membosankan apalagi di jam-jam akhir pembelajaran. Saya sering mengalami kejadian “mati kutu” ketika memberikan materi di dalam kelas. Dimana jam belajar masih ada sedangkan materi sudah habis. Kalau sudah seperti ini, bisa dipastikan anak-anak akan keluar sifat aslinya yaitu gaduh.

Walaupun sebelumya kita sebagai guru sudah mempersiapkan rencana pembelajaran sedemikian rupa, tetap saja butuh satu strategi untuk berjaga-jaga agar kejadian hilang mood belajar pada peserta didik datang disaat yang tidak tepat.

Apalagi di kurikulum 2013, dimana guru dituntut untuk kreatif dalam penyampaian bahan ajar agar suasana belajar bisa tetap menyenangkan. Tidak ada istilah jam pelajaran kosong, apalagi seperti saya yang mengajar di Sekolah Dasar. Peserta didik ada dalam fase aktif.

Untungnya di jaman serba canggih dan serba modern seperti sekarang ini, guru sangat terbantu dengan adanya Internet dengan jaringan oke. Tidak ada lagi alasan guru hilang ide atau guru kurang bahan pembelajaran karena rencana yang telah disusun habis dikala jam yang masih tersisa.

Suka tidak suka dan mau tidak mau, penggunaan internet di era digital ini sepertinya memnag sudah mendarah daging dengan para peserta didik. Hampir semua anak paham bagaimana cara menggunakan media elektronik seperti smarthphone yang ujung-ujungnya adalah menggunakan internet untuk bisa mengakses permainan atau video berbagi seperti you tube.

Informasi apapun bisa dengan mudah di dapat melalui jaringan internet. Saya sendiri bukan termasuk guru yang kaku kepada peserta didik untuk tidak menggunakan smartphone, tapi saya selalu memberikan batasan bahwa “Semua anak harus bisa menggunakan perangkat pintar, tetapi jangan pernah melupakan kewajiban utama sebagai seorang pelajar yaitu belajar.”

Tidak ada istilah gagap teknologi, karena kemudahan bagai ada di ujung jari untuk menyingkap dan memecahkan rasa keingin tahuan anak terhadap sesuatu hal karena internet sudah memberikan segala informasi. Semua ada dan tersedia.

Dengan kemudahan inilah saya bisa menciptakan agar anak tetap nyaman berada di dalam kelas walau jam pelajaran masih panjang padahal materi telah habis.

Untungnya di sekolah tempat saya mengajar telah tesedia jaringan internet juga perangkat in-focus yang siap di gunakan kapan saja. Saya biasanya membawa peserta didik ke ruang perpustakaan yang memang ruangannya cukup luas dan bisa menampung sekitar tigapuluh peserta didik.

Dengan bantuan internet, saya bisa mencari apapun yang tentunya sesuai dengan materi yang ada atau saya putarkan video motivasi untuk penyuntik semangat kepada peserta didik. Ternyata kemudahan teknologi informasi seperti internet bukan hanya membantu pembelajaran bagi guru tetapi juga menjadi satu penolong di kala guru memang berada dalam fase genting karena hilang ide atau banyak waktu luang yang masih perlu di isi dalam pembelajaran.

Internet ... pas di hati pasti berarti.

#Internetpendidikan #MediaGuru #Indosat

Rengasdengklok-23/01/2020

Agus Suryadi, S.Pd SD, lahir di Kota Rengasdengklok karawang pada tanggal 16 Agustus 1978 tercatat sebagai guru kelas 6 di SDN Rengasdengklok Utara 1.

Email : agussuryadie.01@gmail

WA : 08561957699