29, RENUNGANKU
Bocah itu berlari sambil meneteskan air mata
Meski samar bercampur dengan gerimis sore itu.
Dalam hatinya remuk redam seperti dihantam palu godam yang demikian besarnya.
Hingga terisakpun dia tak sanggup.
Angan-angan dan keinginan yang dia bangun dan rawat.
Terhempaskan oleh sebuah keadaan
Terlindas roda kehidupan yang belum dia mengerti dan pahami
Isak tangisnya terdengar samar di ketiak ibunya
Terdengar lirih dia meminta dan memohon
Tapi dengan raut sedih sang ibu mengusap rambutnya
Berusaha menenangkan bocah kecil itu dengan rayuan yang tak tau kapan ujungnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren banget pak...aku suka diksinya...sukses selalu
Terima kasih bunda. Salam literasi