Hari Ke 10 ku Menulis. JANGAN PERNAH TERJADI PADA DIRIKU
ENTAH APA YANG TERJADI
Bruuaaaak… krompyaang… Suara keras menggelegar memecah kesunyian pagi itu, si kecil terhentak dari tidurnya. Menangis meraung raung memanggil ibunya. “Ibuuuuuu… apa itu bu?”, “ Keras sekali bu? “, celoteh lucu si kecil pada ibunya. Dengan penuh kasih sayang ibunya menjawab sambil menyeka setetes air mata yang hampir luluh. “ itu suara panci jatuh nak..”. " mungkin tertabrak kucing". suara ibu itu menenangkan si kecil.
Dengan penuh emosi seorang bapak sedang membanting panci seraya berucap, “ apa saja yang dia kerjakan, hingga jam segini belum ada makanan “. Padahal jarum jam masih menunjukkan angka 6 pagi itu. “ Apa saja sih kerjaannya sedari bangun tadi ?”.
Sambil menggendong si kecil yang masih terkantuk dan dengan mata yang masih basah oleh air bening, perempuan itu beranjak dari kamarnya menuju dapur. “ maaf pak, saya belum membuat makanan “. Hanya itu yang sanggup dia katakan. Selebihnya, hanya matanya yang basah oleh desakan dari hatinya. Dengan cekatan tangannya mengambil penggorengan dan telur hendak digorengnya. Dan dengan santai bapak itu berjalan menuju teras rumah sambil membawa koran pagi dan secangkir kopi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Astaghfirullah... jadi sedih bacanya. Msh byk juga kisah nyata spt itu, laki2 yg bisanya cm menuntut hak tanpa peduli apakah kewajibannya sdh ia penuhi atau blm....
Betul sekali... Tapi juga tidak semua suami seperti itu.
ceraitanya keren... salam literasi
Teganya bapak itu yaa...Mantabb pentigrafnya pak AgusSikses
Hehe.. Jangan sampai saya seperti itu. Salam literasi
Lanjutkan, sukses selalu
Masih blm bisa nulis cerita yang panjaaang. Hehehe
Si bapak tega yaaaa
Semoga tak ada yang seperti itu