Agustianur Hutapea

Aku si pembelajar...

Selengkapnya
Navigasi Web

Menjadi Anak Guru, Keuntungan atau Beban?

Banyak orang melihat dan menilai bahwa menjadi anak guru adalah sebuah kebanggaan. Begitu pun dengan saya, dahulu beranggapan menjadi anak guru itu keren, semua guru sayang dan baik padanya karena merupakan teman Bapak/Ibunya. Sering saya melihat teman saya yang menjadi anak guru, hidupnya sangatlah menyenangkan. Memiliki orangtua yang bisa mengajarinya dan membantunya mengerjakan PR atau tugas-tugas sekolah lainnya, dihargai teman-teman karena Bapak/Ibunya adalah guru.

Tetapi semua anggapan itu seakan hilang setelah saya menjadi seorang guru yang memiliki anak yang bersekolah di sekolah yang sama tempat saya mengajar. Nyatanya menjadi anak guru itu menjadi anak dengan pribadi yang bukan dirinya sendiri. Karena dia harus bisa menjaga nama baik orangtuanya yang notabene adalah seorang guru di sekolahnya. Hal ini pernah diungkapkan langsung oleh anak saya, katanya " Mama, seharusnya aku jangan disekolahkan di sekolah tempat mama mengajar, kalau aku membuat kesalahan, guru lain menyebut-nyebut nama mama 'bilangin mamanya yaa, masa anak guru begitu sih?', aku kan jadi tidak bisa menjadi diri sendiri, mau begini takut salah, mau begitu takut salah." -Begitulah pendapat anak saya.

Lain halnya dengan anak saya lainnya, anak saya yang ini sering mengeluh karena sering ditinggal-tinggal, atau ingin sekali mendapat bekal sekolah yang masih hangat seperti teman-temannya karena bekal diantar ke sekolah berdekatan dengan waktu istirahat. sedangkan bekal anak saya sudah saya siapkan sebelum berangkat sekolah. Terkadang jika anak saya usia SD ini membuat keusilan kepada temannya, nama saya pun sering dikaitkan. Risih juga sih mendengarnya.

Menjadi anak guru memang tidak mudah. Dirinya selalu dikaitkan dengan profesi orangtuanya. Ketika si anak guru ini pintar maka opini orang " Wajarlah pintar, kan anak guru". Kalau anaknya kurang pintar " Koq anak guru bodoh sih, tidak diajarin ya?". Lain halnya jika si anak memiliki sifat dan sikap yang sangat baik maka opininya, " Pantas ya anaknya baik, anak guru sih", tetapi jika si anak nakal atau memiliki perangai yang kurang sopan maka opini orang lain " Anak guru koq nakal begitu". Ternyata menjadi anak guru itu memang akan selalu serba salah, dan saya juga merasakan bahwa menjadi guru dari siswa yang adalah anaknya sendiri juga akan serba salah.

Satu yang pasti, kita bersama-sama belajar dan berkembang di tempat yang sama. Ingatlah selalu bahwa bahagianya menjadi anak guru adalah kebersamaan kita baik di rumah atau pun di sekolah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post