Aku mendapat kiriman dari putri sulungku sebuah video. Video itu mencerirakan percakapan anakku dengan cucuku yang sulung. Dia bernama Khalilah, alhamdulillah dia kelihatan cerdas. Seperti kebanyakan balita sekarang, cucuku juga bermain hape ibunya. Aku tidak tahu mengapa anakku membiarkannya. Aku hanya mengingatkan anakku agar dia membatasi anaknya untuk bermain hape. Aku tidak ingin cucuku menjadi anak yang kurang peduli dengan orang lain atau cuek, karena dia bisa bermain sendiri.

Secara keseharian, aku sering dikejutkan oleh cucuku yang ngomong bahasa Inggris walaupun masih belepotan. Kalau soal warna, beberapa nama buah, hewan, benda dua lumayan banyak kosa katanya. Namun aku kadang jadi heran ketika dia mampu mengucapkan ungkapan-ungkapan/ kata-kata dalam bahasa Inggris dengan situasi yang tepat. Ketika kunasehati dia harus makan ketika dia belajar membuat sate denganku, dia secara spontan berkata, " Don't worry I makan lah yow." Kontan aku dan anak2ku menjadi tertawa. Kaget. Nah, suatu ketika dia berteriak-teriak,"Mana sih necklaceku. Ibu, mana necklaceku?" Langsung ibunya menjawab, " Ada apa, Kak? " Cucuku menyahut sambil bersungut-sungut,"Where is my necklace?" Dengan segera ibunya memberikan yang dia cari. " Ibu ini bukan necklace, ini gelang," sahutnya. Oh ya, sulungku ini memang kurang menguasaibbshasa inggris.

Nah, di dalam video itu ada percakapan antara sulungku dengan cucuku. "Kak, kamu tak leskan bahasa Inggris ya?"

"Ya, bu."

"Lesnya di bibi Opie ya?"

"Nggak, nggak mau," kata cucuku.

"Kenapa?"

"Males. Aku nggak suka. Aku mau les di ibuk saja," jawab cucuku

"Ibuk, ndak bisa,Kak, "

" Bisa...., pokoknya ibuk bisa."

Melihat video itu membuatku yakin, bahwa ibu adalah guru pertama yang dikenal anak. Lalu melalui WA kutulis, " Belajar buk e.".Dan sulungku menjawab dengan mengirimkan si emoj 🤭🤭🤭

-Gambar diambil dari Googke. hallo.com-