Aku mendapat undangan dari dinas. Seperti biasa aku pun memenuhi undangan tersebut. Ternyata setelah sampai di lokasi bertemu dengan teman-teman kepala sekolah yang lain. Dari bincang- bincang ada kemungkinan ada mutasi karena beberapa kepala sekolah ada yang sudah purna dan Dinas sudah mempunyai penggantinya dari hasil seleksi kepala sekolah beberapa saat yang lalu.

Mendengan perbincangan tersebut aku pasrah. Inshaallah aku siap untuk di mutasi atau pun tidak. Tempat duduk kami diatur sesuai dengan nomor absen. Dengan bismillah aku duduk di kursi yang telah tersedia. Dalam hati aku berdoa semoga Allah SWT tuhanku memberikan yang terbaik untukku.

Ternyata namaku termasuk salah satu yang harus melaksanakan tugas di tempat baru. Mendengar itu semua aku terdiam. Dalam hati aku merasa sedih karena aku harus berpisah dengan teman-teman seperjuangan ketika merintis sekolah baru tersebut. Aku hubungi wakilku yang dulu berangkat dari sekolah yang sama, yang dulu merencanakan bersama-sama mengambil keputusan bagaimana mewarnai sekolah itu sehingga sekolah kami sekolah baru bisa dipercaya oleh masyarakat sekitar.

Mendapat info dariku beliau hanya berkata ya, ya dan ya. Aku pun tercekat. Namun tugas adalah tugas. Di manapun kita akan ditugaskan kita harus bisa melaksanakan dengan baik. Aku hanya berdoa semoga kehadiranku di sekolah baru itu memberikan manfaat. Demikian juga dengan sekolah yang kutinggalkan semoga lebih baik bersama pemimpin baru. Semoga.

Gambar diambil dari Google