Dari lokasi tempat tinggalku Lokasi sekolah yang teranyar ini ternyata lumayan jauh letaknya dibandingkan dengan sekolah sebelumnya. Jika sebelumnya aku bisa berangkat pukul 05.45 maka untuk kali ini aku harus berangkat setengah jam lebih awal yaitu pukul 05.15. Selain jauh jalan menuju sekolahku melewati rute macet jika berangkat sedikit siang. Itulah yang menjadi alasanku berangkat lumayan pagi. Selain itu sekolahku juga sangat jauh dari jalan raya. Sehingga jika berangkat dengan angkot maka harus berjalan dengan jalan yang agak jauh kurang lebih sekitar 1,5 km. 

Ternyata sekolah baruku berdekatan dengan sekolah negeri yang lainnya. Dan, dalam pengamatanku di  sekolahku yang baru dengan bapak dan ibu guru dan karyawan bahwa sekolahku menjadi sekolah pilihan akhir mungkin karena jalan menuju sekolah dari jalan raya tidak dilewati angkot dan harus berjalan itu. Mendengarkan info tersebut aku pun mulai mencoba mencarikan jalan keluar dengan mencari solusi agar sekolah menjadi impian siswa dan warga sekitar.

Karena sekarang ini banyak para orang tua yang mengingikan agar putra-putrinya mempunyai kepandaian tidak hanya di bidang pengetahuan / scientist saja namun juga mempunyai akhlaq yang baik dan agama yang baik. Banyak para orang tua yang bekerja dan banyak orang tua yang tidak PD untuk mempelajari agama putra-putinya tentang ilmu agama. Akhirnya kami sepakat yang pertama adalah meningkatkan kualitas akhlaq para siswa yang diawali dengan kegiatan keagamaan. Kegiatan agama apapun harus ditangani secara serius. Jika ada tanda-tanda siswa sering tidak mengikuti maka wali kelas haru berkolaborasi dengan guru BK atau guru yang mengetahui perkembangan psychis mereka sehingga semua siswa mengikuti kegiatan keagamaan. Selain itu,  sekolahku saat itu kami bekerja sama dengan pondok pesantren agar mereka memberikan tambahan pelajaran dengan target seluruh siswa sekolah kami setelah lulus dari sekolah kami mereka bebas buta huruf huruq al Qur'an. Yah,  mereka harus bisa membaca al Qur'an. Oleh karena itu untuk yang muslim mereka mendapatkan tambahan 2 jam lagi sehingga seluruh siswa mendapatkan 5 jam pelajaran. 

Kami mengajarkan dan mengawal kegiatan sholat mereka . Mulai dari sholat Dhuha dan sholat Dhuhur, Selain itu bapak /ibu guru agama melatih merekan kultum. Pada kegiatan tersebut setiap kelas memilih perwakilannya untuk bisa memberikan kultum. Tentu saja materi yang akan ditampilkan tersebut tetap dalam kendli guru dan otang tua sehingga m,ereka benar-benar amanah dalam menjalankan tugas. Pelaksanaaan sholat dilaksanakan di masjid yang jika tidak muat siswa sholat di halaman. Selain itu jika ada warga sekolah yang meninggal dunia, maka siswa akan diajak sholat Ghaib. Mula-mula siswa kami merasa asing karena mereka jarang bahkan tidak pernah sholat Ghaib. Walaupun sudah diberi tahu bahwa sholat Ghaib itu tidak ada rukuk naman masih ada saja siswa yang keliru. Namun lama-lama akhirnya mereka paham. Alhamdulillah. kegiatan kami ini mendapatkan respon yang positif dari para orang tua/  wali siswa. Dan itu akan mempermudah kami dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran baik akademik maupun non akademik. Harapan kami semoga Allah selalu memberikan kemudahan pada kami dalam melaksanakan tugas yang sudah menjadi pilihan hidup ini. Aamiin yra.

Gambar diambil dari Google