Agustina Susi Utami

Agustina Susi Utami adalah nama pemberian bapakku yang berasal dari Pamekasan-salah satu kota di pulau Madura dan ibukku yang berasal dari Madiun yang terkenal ...

Selengkapnya
Navigasi Web
MEMIPIL JAGUNG

MEMIPIL JAGUNG

Guruku SD dahulu menjelaskan bahwa makanan pokok suku Madura adalah jagung. Sementara aku sebagai anak Madura selalu mempertanyakan kepada bapakku, "Mengapa Mbah binik, kalau makan pakai nasi. Kok tidak jagung?" Itu disebabkan di keluarga ayahku yang di Madura tidak makan nasi jagung. "Nanti, kamu ikut bapak, ke Pasean, ya. Di sana makan nasi jagung," jawab bapakku sambil teersenyum.

Kenangan masa kecilku lewat di benakku ketika petugas Dinas Ketahanan Pangan memberiku dua tas kresek jagung dari hasil ladang di depan rumah. Oh ya di depan rumah itu adalah lahan kosong/ lahan tidur. Namun, akhir-akhir ini tanah tersebut secara rutin didatangi oleh pekerja dinas ketahanan pangan, mulai hari Senin- Minggu. Mereka ditugasi oleh pemerintah kota untuk mengelola ladang tersebut. Di tempat itu para pekerja pernah menanami ladang tersebut dengan pohon pisang, ketela pohon, sorgum. Ketika panen, hasilnya dibagikan kepada warga sekitar atau warga yang kebetulan lewat di situ. Panen pertama yang kelihatannya gagal adalah sorgum. Saat itu untuk kali pertama aku melihat tanaman sorgum tersebut. 

Setelah itu ladang ditanami jagung, talas. Alhamdulillah aku mendapatkan dua tas kresek jagung. Dalam hati akan kubuat dadar jagung. Namun, begitu kubuka ternyata jagung tersebut sudah tua, dan biji-bijinya keras sekali. Aku jadi bingung mau dibuat apa jagung ini. Dimasak tidak bisa, dibakarpun juga terlalu keras. Lalu oleh suamiku jagung-jagung tersebut dikupas , kurang lebih ada sekitar 8 bonggol jagung. Kemudian, jagung tersebut dijemur. Seingatku berhari-hari dijemur sampai kering. 

Semalam jagung yang sudah dijemur itu dikering. Lalu dipipilnya. Aku pikir memipil jagung itu susah. Kubayangkan kalau ujung jari jemariku akan sakit, ternyata dengan bantuan pisau jagung itu  dicukil sebaris memanjang setelah itu kita bisa memipil jagung-jagung itu dengan mudah. Wah, ternyat mudah dan mengasyikkan. Dari 8 bonggol jagung diperoleh biji-biji jagung yang lumayan bamyak.  Dan dari Ini pengalamanku yang pertama.  Aku jadi berpikir seandainya kebun di sekolah itu ditanami jagung lalu dibiarkan tua, kemudian biji-biji jagung itu didpipil tentunya akan memberikan pengalaman buat peserta didikku. Setelah selesai aku jadi bingung mau diapakan biji-biji jagung itu? Oleh suamiku sebagian jagung itu dicuci lalu direndam katanya mau dibuat jajanan pasar namanya "blendung".  Bagaimana cara memasaknya , inshaallah akan saya ceritakan besok.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow

06 Aug
Balas

Salam Literasi, Bu.

07 Aug

Keinget jaman kecil dulu

06 Aug
Balas

Begitu nggih Bu. Salam literasi

07 Aug

kirain mau buat pakan ayam atau burung, jadi penasaran seperti apa namanya blendung. Salam sehat dan sukses bu...

06 Aug
Balas

Ya pak, blendung. Inshaallah hari Minggu saya membuatnya. Salam sukses dan sehat semuanya

07 Aug



search

New Post