Beberapa hari sebelum awal tahun pelajaran baru saya dihubungi oleh sekolah baru saya untuk hadir di sekolah. Saat itu saya ditanya mata kuliah minor saya. Saya menyampaikan bahwa saya mengambil bahasa Inggris. Oh ya, memang dahulu ketika kuliah ada mata kuliah minor yang harus diikuti. Saat itu saya memilih bahasa Inggris. Jadi di transkip nilai saya mempunyai 44 sks untuk mata kuliah minor tersebut.

Mendengar jawaban saya ternyata ibu kepala sekolah senang sekali, karena di sekolah itu guru bahasa Inggrisnya kurang. Akhirnya beliau mengarahkan agar saya mengajarkan mata pelajaran bahasa Inggris walaupun mata kuliah mayorku adalah bahasa Indonesia. Aku bersedia melaksanakannya karena akupun juga mengajarkan bahasa Inggris ketika PPL dan ketika aku menjadi guru DPk. Namun, untuk kali pertama saya ditugasi untuk menyampaikan ke siswa kelas 7.

Setelah kegiatan Masa Orientasi Siswa berlalu tibalah hari untuk kali pertama aku melaksanakan tugas baruku sebagai guru bahasa Inggris di sekolah itu. Sekolah terasa ramai karena memang sekolah baruku mempunyai 27 rombel, sungguh sangat berbeda dengan sekolahku yang dulu. Begitu aku memasuki kelasku, aku tambah tertegun. Bagaimana tidak? Ruang kelas yang kumasuki sama luasnya dengan ruang kelasku ketika aku mengajar di sekolah yang ayahku dirikan itu, namun situasinya sungguh berbeda. Sekolahku dahulu siswanya minimalis karena jumlah siswanya hanya 25 siswa sehingga ruang terasa longgar dan luas. Di sekolah negeri , subhanallah... ruangan kelas terasa sesak sekali, karena saat itu satu kelas siswanya berjumlah 48 siswa. Dari depan terlihat olehku betapa banyak mata siswa yang kupandang. Aku tersenyum kecut karena teringat sekolahku yang dulu. Bismillah semoga diberikan kemudahan dalam melaksanakan tugas yang sudah jadi pilihanku.

Gambar diambil dari Google