Agustina Susi Utami

Agustina Susi Utami adalah nama pemberian bapakku yang berasal dari Pamekasan-salah satu kota di pulau Madura dan ibukku yang berasal dari Madiun yang terkenal ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rona-rona Senja

Rona-rona Senja

Suang itu Titin merenung di ruangnya, mengapa rekan-rejan guru rasanya sulit untuk ikut terlibat di kegiatan lomba,menulis cerpen yang diadajan oleh Dispendik di kotanya. Beberapa arahan motivasi juga sdh diberikan, rasanya alot sekali. Entah bagaimana mulainya, tiba-tiba jari-jemari tangannya sudah menari-nari si keyboard yang bersinggasana di mejanya.

Jari-jarinya yang sudah mulai mengeriput tidak berhenti menuliskan rangkaian-rangkaian kata yang sedikit demi sedikit sudah mulai lancar mengalir di benaknya. Tiba-tiba tanpa terasa rangkaian itu membentuk suatu cerita yang menarik menurutnya. Dengan senyum lega Titin melanjutkan kegiatannya. 

Apa yang ditulisnya adalah mengungkapkan keinginan batinnya kepada pemerintah daerah dan dispendik setempat. Saat itu dia benar-benar merasa tulus untuk menyampaikan rasa terima kasihnya . Itu semua disebabkan dia menyadari bahwa yang dilakukan oleh pemerintah daerah  dan dispendik setempat sangat menguntungkan warganya. Sebagai penanggung jawab satuan pendidikan Titin mempunyai obsesi agar output nya bisa meningkat kualitasnya.

*

Masih teringat di benaknya kala kali pertsma mendapatkan amanah di sekolah baru. Sungguh saat itu sempat nyslinya menciut. Bagaimana tidak, sekolah baru, guru minimalis, fasilitas terbatas wow rasanya saat itu adalah mencoba yakin bahwa allah tidak pernah menguji hamva-Nya melebihi dari kemampuannya. Maka, satu kata yang dotanamkan di benaknya yaitu BISA.

Bersama rekan barunya dia mencoba menyusun dan merangkai asa. "How to make a succes school?". Bersama gurunya yang terbatas Titin mencoba menanam keyakinan bahwa mereka pasti bisa,melewatinya. 

" Strategi apa yang kita terapkan dlm kegiatam pbm besok, padahal kita hanya berlima dan kita akan menerima 3 kelas? Kalau menurut kita harus membagi 11 mapel itu bersama saya selaku penanggung jawabnya."

"Maaf bu, bgmn kalau kami tidak menguasai materi nya?"

"Jangan khawatir Pak, nanti kita bekerja sama. Karena bgmnpun siswa kita harus menerima 11 mapel. Kan tadi bu Tititn sdh menyampaikan bahwa beliaupun akan terjun langsung karena terbatasnya jumlah guru yang ada," sahut pak Yono.

" Betul pak, kita harus melaksanakan tugas kita sedikit extra. Maklumlah namanya juga sekolah baru. Mungkin yang perlu kita pikirkan adalah bgmn melaksanakan tugas itu bisa efektif. Karena, fasilitas pun terbatas."

Diskusi itu berlangsung seru, walau pesertanya hanya lima orang. Ya, sekolah itu bari mempunyai guru yang jumlahnya hanya 5 orang termasuk ksnya.

*

Pengalaman itu yang dituangkan di ceritanya. Satu persatu ceritanya tersusun semuanya. dan semuanya itu diserahkan ke koordinator. Alhamdulilah ternyata yang dilakukannya bisa menggerakkan guru2nya

 "Ya Allah ternyata apa yang kulakukan ada manfaatnya."

"Astaghfirullah, memang selayaknya aku bisa memberikan contoh. Alhamdulillah senjaku tak mengebiri semangatku untuk menulis. Semoga."

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post