Akhirnya aku menerima SK untuk menjadi kepala sekolah di sekolah baru , tepatnya di SMPN 50 Surabaya. Sekolah itu merupakan sekolah satu lokasi karena sekolahnya berada satu halamn dengan sekolah dasar. Dengan bismillah aku melaksanakan tugas baruku di sekolah tersebut. Sebagai sekolah baru tentu saja gurunya sangat terbatas. Di tahun pertama sekolahku menerima 3 rombel kelas 7, sementara gurunya berjumlah 5 orang termasuk aku dan jumlah muridnya 114 siswa.

Karena sekolahku termasuk sekolah satu lokasi, maka sebelum PPDB aku sudah mendapatkan siswa dari sekolah SD yang kutempati. Kurang lebih 50% siswaku berasal dari SD tersebut. Dalam pelaksanaan KBM guru-guru mengampu minimal 2 mata pelajaran, sedangkan aku selaku KS kebagian mengajarkan mata pelajaran bahasa Inggris. Kelemahannya jika kepala sekolah mengajar adalah ketika harus ada rapat kepala sekolah, p[asti bisa dipastikan tercipta jamkos. Alhamdulillah waka kurikulumnya meletakkan jamku di awal sehingga bisa meminimalisir jamkos.

Banyak siswaku yang orang tuany penduduk m siman . Maklum sekolahku berada di wilayah area industri. Namun, semangat belajar mereka lumayan tinggi. Alhamdulillah di antara 5 guru yang ada 3 guru termasuk aku pernah mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh DBE. Karena kamai bertiga telah merasakan manfaatnya maka guru yang belum pernah mengenal kami ajarkan. Hal tersebut sangat membantu. Napak ibu guru mampu menmotivasi siswanya untuk belajar aktif walaupun kami belum mempunyai buku paket atau pun perpustakaan. Masing-masing guru akan menginfokan KD kepada siswanya. dan membagi kelas dalam kelompok. Setelah itu memberikan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab berkaitan dengan materi tersebut. Untuk sumber pelajaran mereka dibebaskan untuk menmakai / meminjam buku yang mereka punyai, atau buku kakak, bahkan boleh mencari di internet. Kemudian dalam pembelajarannya siswa ditugasi membawa kartun manila atau kalender yang sudah tidak terpakai, gunting, spidol / pensil warna, kertas lipat dan lem.

Keesokan harinya kegiatan apersepsi dimulai untuk mengetahui sejauh mana mereka telah mempelajari dan memahami tugas yang diberikan. Lalu dilanjut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Mereka ditugasi membuat mind mapping dengan memanfaatkan peralatan yang sudah dibacanya. Pembelajaran yang terjadi pastilah sangat seru ada yang mewarnai ada yang menggunting, dsb. Setelah selesai mereka menempelkan ke dinding kelas. Dan ada perwakilan kelompok yang mempresentasikan , setelah itu mereka mencari info ke kelompok2 yang lain. Semua pembelajaran dibuat seperti itu agar bapak/ ibu guru tidak capai dalam mengajar , mengingat jumlah mapel yang diampunya. Selain itu anaj-anak terligat happy karena ketika pembelajaran berlangdung pembagian tugas di tiap2 kelompok berjalan dengan baik, demikian juga gerak motorik mereka. Pembelajaran seperti itu ternyata bisa menumbuhkan kepercayaan diri, kerjasama yang baik, dan bisa saling menghargai.

*

Alhamdulillah setelah satu semester ada tambahan guru , hal itu membuat sekolah baruku menjadi lebih hidup. Bapak/ ibu guru bebsn mengajarnya sedikit berkurang. Bersyukur yang ada di sekolah baru adalah guru-guru yang relatif muda yang energik, yang selalu berani out of the box dalam mencari solusi ketika menghadapi permasalahan yang jelas ada di sekolah kami, mengingat sekolah baru sarprasnya masih terbatas.

Keterbatasan di sekolah kami tidak menghambat siswa-siswa kami untuk meraih prestasi. Bahkan jika ada lomba guru menginfokannya dan biasanya siswa kamilah yang mengajukan diri untuk mengikuti lomba yang diumumkan itu. Kondisi tersebut memotivasi para guru untuk melatih mereka seoptimal-optimalnya. Dan berkat usaha yang serius satu demi satu piala sudah bisa menghiasi lemari sekolah. Hal tersebut sangat berarti karena itu merupakan salah satu cara untuk mamasarkan kehadiran sekolah kami yang baru dan juga menumbuhkan kepercayaan kepada siswa dan orang tua siswa.

Gambar diambil dari Google