SMP TERBUKA
Untuk kali pertama aku mengetahui bahwa ada SMP Terbuka di sekolah baruku. Karena ketidaktahuanku aku pun mencoba mencaribtahu apa itu SMP Terbuka. SMP Terbuka ditujukan kepada siswa uyang berasal dari keluarga yang kurang mampu, di mana mereka ketika pagi hari membantu orang tuanya bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Di sekolah barukunini masing-masing jenjang kelas terdiri atas 1 rombel dengan siswa sekitar 20 samapai 30-an. Mereka masuk seusai sekolah reguler b erlangsung. Jadi mereka masuk pukul 14.00 dan pulang sekitar pukul 17.30. Namun dari beberapa guru pengajar banyak yang mengeluh jika siswanya kurang aktif. Sehingga ketika proses KBM yang hadir hanya 50% saja dan bergantian.
Tiba-tiba saya diberi tugas laghi yaitu sebagai guru di SMP Terbujka tersebut. Aku mencoba untuk amanah. Entah mengapa ketika aku mengajar mereka aku teringat dengan siswaku yang berada di sekolah lamaku. Kebetulan di saat itu sekolahku mempunyai ruang multi media yang baru. Aku minta ijin kepada penanggung jawab agar aku diijinkan untuk memakai ruang tersebut untuk melaksanakan tugasku sebagai guru SM Terbuka. Alhamdulillah diijinkan. Ketika jamku mengajar maka kuajak semua siswa yang hadir tersebut untuk mengikuti pembelajaran di ruangan tersebut. Karena saat itu yang hadir jumlahnya sangat sedikit aku berkoordinasi dengan guru yang lainnya untuk kujadikan satu. Aku tidak ingin mereka yang sudah datang itu akan lari menghilang.
Alhamdulillah pembelajaran berlangsung dengan lancar. Mula-mula mereka canggung memasuki ruangan tersebut. Karena ruangan tersebut bersih dan ber -AC jadi susananya sangat nyaman. Kebetulan saat itu aku sedang membahas masalah unsur intrinsik sebuah karya. Kuputarkan saja sebuah film cerita dari CD pembelajaran yang dikeluarkan oleh Pustekom. Tugas yang kuberikan addalah mereka hendaknya mengamati cerita yang ada di film tersebut.
Setelah film berakhir kutanyakan ,"Perlukah film itu untuk diputar kembali?"
Mereka serentak menjawab, "Tidak."
Lalu kutanyakana lagi, "Mengertikah kalian mengenai cerita yang baru saja ditonton?"
Jawabnya, "Mengerti."
Lalu sedikit demi sedikit kutanyakan unsur-unsur intrinsik yang ada di film tersebut. Mereka menjawab dengan mudah. Dan mereka semua senang juga karena mereka telah menjawab dengan benar. Untuk menguji pemahaman mereka kuputarkan lagi sebuah film, namun kali ini kuinfokan bahwa jawaban. mereka akan dinilai. Kutuliskan pertanyaan-pertanyaan yang harus mereka jawab. Baru kusajikan lagi film yang baru.
Mereka dengan serius mengamati film yang baru tersebut. Begitu usai mereka lamngsung menjawab semua pertanyaan. Ternyata tidak membutuhkan waktu yang lama mereka telah menyelesaikannya. Lalu jawaban-jawaban itu kuputar lalu dikoreksi bersama-sama. Alhamdulillah banyak yang mendapatkan nilai 100.
"Terima kasih bu. Ini adalah nilai 100 yang pertama yang kupunyai," kata salah satu siswaku. Lembar kertas itu diciumi dan diletakkannya di dada. Kelas menjadi sedikit ramai karena mereka senang mendapatkan nilai baik. Dan, sejak saat itu pembelajaran untuk siswa Terbuka menjadi lebih hidup karena jumlah siswa yang hadir meningkat.
Gambar diambil dari Google
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Ulasan yang sangat indah Bunda, salam sukses selalu