Hari ke-31

29 Juni 2021

Sampai hari ini, dua tahun sudah tak bisa berkunjung jumpai sanak famili. Hhhmmm...satu alasanya. Masih pandemi. Entah sampai kapan. Rinduku pada kampung halaman mengingatkan cerita yang tak pernah terlupakan. Nanay ku. Simbah di kampung yang pernah merasakan 'menu' amazing sekali seumur hidup.

Bagaimana tidak, sore itu seperti biasanya selalu ada acara makan. Simbah selalu menyajikan hidangan makanan di risban, tempat duduk dari bambu seukuran tiga kali empat meter. Makan lesehan tepatnya. Sambil menyusun menu makanan, piaraan simbah si ayam jantan pun berkeliaran di kolong risban. Maklum, kehidupan kampung.

Nasi, tempe goreng, ikan wader goreng, sayur daun tangkil dan sambal trasi krosak pun siap tersaji. "Ayo, do makan mumpung masih hangat, ajak Simbah. Kami pun bergegas makan. Hmmm, enake pool kata Ceming, cucu tertua. Mbah, aku mau nambah sambalnya yo, pinta Ceming. Kulihat, cobek sambal ludes tak tersisa. Namun, tiba- tiba Simbah merasa kaget karena melihat ada warna cokelat di sampiing cobek sambal. "Lho...kok sambalnya pada tumpah". "Sayang temen, belum lima menit", kata Simbah. Simbah pun mengambil 'sambal' yang tumpah di samping cobek dengan ujung jarinya, dan simbahpun menjilat dengan enaknya. Dan......"weeeh..., kok sambele pait dan bau...., jerit Simbah?! "Haaahhah..hahha....huahha", serentak..kami tertawa terpingkal-pingkal. Oalah Simbah....Simbah......Itu bukan sambal, tapi tai otok ayam yang nempel di risban.......?!

Cemara, 29 Juni 2021 (Menyambut Hari Keluarga Nasional 2021)

Indahnya makan bersama keluarga, Nanay, Simbah tercinta di kampung halaman.