Di Kota Mati
Kemana ku harus cari
Bila sesak dadaku tak kunjung reda
Menantimu seperti menunggu waktu berlari
Tak berujung tak berpangkal masa
Kemana harus ku melangkah
Bila buncah semakin merekah
Dan membuat hangat di badan semakin menggelegak
Tak bisa kutahan walau mendung menggelantung telak
Kepada siapa ku harus menyapa
Kalau hanya untuk suara saja teramat berharga
Dan ku tunggu kau di ujung kota
Tanpa pernah tahu kapan akan menyapa
Terpekur sendiri dalam sepi
Ku jalan di sepanjang pagi
Riuh rendah suara menjadi sunyi di hati
Kepak sayap merpati menjadi tak berseri
Mungkin ini yang terbaik
Mungkin ku tak siap menyapamu
Mungkin juga kau tak siap melihatku
Atau kita yang tak siap bertemu
( Di published juga di Kompasiana )
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar