Suatu hari aku penasaran dengan Gurusiana, sebuah blog yang kontennya sangat berkualitas, lebih dari yang lain. Lalu kutelpon Leck Murman dan bertanya “ Apa itu SAGUSABU ?”. Jawaban Leck Murman yang biasa kupanggil “ Mas “ itu ringan saja. Aku adalah Juniornya. Beliau sangat aktif waktu di IKIP dahulu. Mas Murman menjawab dengan sangat ringan dan memotivasi aku. Begitu mudahkah membuat karya ilmiah populer ?.

Selama ini aku bergelut dengan berapa artikel yang menghiasi e- jurnal di UNNES seperti di LIK dan JED. Juga menghiasi beberapa jurnal yang dikelola PGRI dan IAIN bahkan juga di suratkabar lokal dan Simposium Nasional . Terakhir kali di Seminar Nasional, Seminar Internasional dan Konferensi Internasionl di UNNES. Sejumlah laporan PTK sudah aku hasilkan demikian juga buku teks berbahasa Inggris kelas X, XI dan XII yang diterbitkan oleh Perusda Semarang. Bekerja sama dengan MGMP aku juga telah membuat LKS ( Lembar Kerja Siswa ) untuk siswa SMK. Setelah tidak aktif sebagai IN aku aktif sebagai penulis buku modul pasca UKG yang diterbitkan oleh pihak P4TK Bahasa setelah melalui serangkaian Training, Validasi Dan Sinkronisasi dengan kurikulum 2013. Buku Pedoman Guru, Kumpulan Puisi, Buku Materi Reading, Kumpulan Silabus, Kumpulan Cerita juga menjadi tantanganku.

Tetapi serasa ada yang baru ketika Leck Murman menjelaskan hal- hal ringan yang bisa kita angkat menjadi sebuah buku yang inspiratif dan memotivasi, bahkan kata dia dengan mengobrol dengan teman dan mengamati perilaku dan profesionalisme teman bisa jadi sebuah buku. Maka sejak hari itu aku lakukan semua yang Leck Murman sampaikan. Sebuah terobosan baru bagiku. Aku tidak pernah menggarap sesuatu yang bersifat populer. Mungkin hanya sebagian karyaku mejeng di koran Lokal Semarang namun ketika aku amati karya ilmiah populer yang aku tulis dalam bentuk feature di koran itu “taste” nya beda. Yang ini lebih asyik, menarik, ada keterlibatan emosional, profesional, sosial dan juga psikologis. Sejak saat itulah “ dunia baru” aku mulai. Setiap hari paling tidak ada satu karya yang aku hasilkan dari mulai cerpen, puisi, prosa sampai pada feature. Ternyata talentaku di dunia jurnalistik seperti tergugah. Ibarat mummy yang lama tidak bangun, tidak ada yang menyentuh dan bertempat di gedung gelap kini seperti mendapat cahaya.

Aku jadi ingat doaku sekitar tiga puluh tahun yang lalu. Saat ketika aku berada di sebuah tempati istimewa dan berdoa “ Ya Allah,berikan aku jalan untuk bisa membuat penaku tajam dan bermanfaat untuk orang banyak”. Saat itu mungkin aku masih SMA kelas tiga. Di sebuah kampung kecil di Kudus. Ah ...sebuah flash back yang sangat manis untuk dikenang. Baru kesampaian sekarang. Di Sagusabu aku bertemu dengan Leck Murman yang low profile, bu Isti yang Powerful namun lucu dan kompehensif, bu Reni yang syahdu dan pak Sonni yang sendu. Ini hari pertama jadi aku tak bisa sebut orang banyak.

Terima kasih mas Murman, terima kasih SAGUSABU yang sebentar lagi menjadi SABUSABU ( Satu Bulan Satu Buku ). Aku seperti kembali kuliah lagi dengan para senior ku dan para expert yang selalu siap berbagi cerita kesuksesan yang sangat menginspirasiku. Ternyata dunia ini sangat indah bila kita tangkap peluang di setiap nafas kita. Ingin sekali mummy ku membuka kainnya dan menghirup udara segar dunia serta berjalan seperti yang lain, tidak dalam kesendirian yang dingin, sunyi, sepi dan berdebu. Talenta memang butuh di asah, tidak sekedar dimiliki. Lebih baik jika itu berguna untuk orang lain di sekitar kita. Aku hanyalah sebutir debu yang ingin menghias lukisan besar tentang karya besar para guru. Lukisan dari debu itu akan dirangkai indah dalam sebuah program SAGUSABU dan siap dipamerkan secara nasional. Itu kalimat indah yang akan kami tunggu.