Ternyata Menulis itu Lezat dan Nikmat

Baru saja kuketikkan namaku di website gurusiana. Seolah – olah aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk menyelesaikan tugasku . ketika ku tuliskan namaku rasanya biasa saja. Lanjut ke email , alamat, no WA dan sebagianya jug biasa saja. Namun ketika harus menulis jumlah payment ada seditkit keraguan, karena aku ingin lebih dari satu buku yang aku tulis. Tapi yaa sudahlah satu saja belum kelar. Semoga Allah mengabulkan doaku untuk menyelesaiakan dan menambah buku baruku.

Ini seperti menulis Memorandum of Understanding antara penulis dan publisher. Seperti merangkai janji yang harus segera ditepati. Ah kebayang para senior ku di sana yang sudah ngawu- awu dalam hal kepenulisan. Leck Murman yang multi talent. Mom Isti yang selalu inovatif , jeng Renny yang selalu kreatif, Pak Ihsan yang selalu gegap gempita mengompori kami sampai meleduk. Juga teman teman lain yang selalu seru berdiskusi di WA sampai malam.

Seperti juga tadi malam. Kubahiskan jam mengetikku sampai 24.02 . Setelah selesai menulis tak kuat mata ku tahan .Kantuk ku nikmatkan di atas dipan. Eh ternyata jam 03.30 sudah tidak dapat tidur lagi. Ya setelah sedikit mendekap sajadah aku hidupkan lap top. Kuselesaikan 3 buah puisi dan melengkapi beberapa cerpen. Wah ternyata pagi itu sangat asyik untuk mencari inspirasi.

Sama seperi halnya ketika aku ke pasar jam berikutnya. Ada yang kurasakan berbeda dari cara aku mengamati dan cara hati merasakan. Seperti ada sesuatu yang lebih tampak jelas di hati dan jernih di mata. Aku tak tahu ini disebut apa. Mungkin inilah sibghoh dariNya . sebuah celupan manis untuk menuju ke dunia penulis. Atau tabir yang sudah mulai tersingkap dari selama ini , sebuah keterlenaan di Zona nyaman.

Ternyata menulis itu lezat dan nikmat.