PEk CO
The art of belonging your friend's love
Oleh Ahmad
“Witing tresna jalaran saka kulina”, sebuah pepatah jawa yang bermakna rasa cinta tumbuh karena seringnya berinteraksi. Bahkan ada yang memlesetkannya sebagai “Witing tresna jalaran saka ngglibet”. “ngelibet “ itu bahasa Jawa kasar/ (ngoko) yang bermakna sering bersua.
Cinta, perjodohan memang aneh dan topik yang sangat menarik, tidak heran sinetron cinta penuh intrik laris manis di semua stasiun TV. Yang tak kepikiran “ditembak” malah mendekat. Yang sudah berjanji sehidup semati lha kok ditinggal pergi. Yang awalnya gigih jadi mak comblang kok ya diambil sendiri. Yang dipuja-puja ternyata biasa saja. Yang tak pernah dianggap, jadi dewa penyelamat. Yang selalu diidolakan, tak berujung pernikahan Yang tak pernah terlintas di pikiran, bersanding di pelaminan. Hayo seperti apa type cinta kamu, hehe. Cinta kadang juga tidak berjalan secara linier, buktinya yang dikejar-kejar malah naksir sahabat sendiri, dan parahnya si teman malah ngebet yang lain. Mbulet jadinya.
Jodoh juga bukan persoalan waktu, ada yang SMA saja belum lulus sudah banyak yang ngantri pengen ngelamar. Kalo perlu bikin waiting list kayak jamaah haji kita. Sebaliknya, ada yang sudah lulus S2, cantik, pekerjaan mapan kok ya belum ketemu Sang Arjuna yang mampu meluluhkan hatinya. Ada yang bertahun-tahun pacaran kandas di tengah jalan. Ada yang baru kenal tapi kok ya “sreg”, ngomong apapun nyambung, ada Chemistry, kayak sudah kenal lamaa, bertahun-tahun, dan happy ending. Jodoh memang tidak bisa ditebak sampai kapan batas waktunya.
Ada cerita unik temanku, ketemu jodoh karena tertabrak truk, aneh kan? Si Bunga punya adik, pas naik motor ketabrak truk lantas meninggal, tragis kan, si sopir yang merasa bersalah dengan penuh tanggungjawab mendatangi keluarga korban, eh lha kok lirikan si sopir pembunuh sang adik membuat jantungnya berdebar, it’s not the right moment...rasa cinta kalo udah datang kan tidak peduli momen sedih, muncul aja, alhasil mereka pun merajut mahligai rumah tangga dan sampai sekarang adem-adem aja. Cinta...cinta
Ada yang kenal langsung, ada yang dikenalkan, ada yang dijodohkan, karena telepon nyasar, ada juga yang awalnya suka ngelike status facebook, lama-lama ikut komen, kalo si dia sehari aja nggak unggah status merasa kehilangan, akhirnya “Kopdar”,...jadian. Ada yang menikah dengan teman sepermainan masa kecil, teman SMP, ada yang ketemu pas SMA kayak Dilan dan Milea yang tiap hari boncengan pake CB ke sekolah, hehe, so sweet, ada juga yang teman kuliah, awalnya setiap di kampus suka debat adu argumen, nggak ada akur-akurnya , eh ternyata jadian,...menikah bahkan ada yang teman kerja, Nah ini yang disebut PEK CO.
PEK CO bukan bahasa kanton, apalagi bahasa ibu Meilan, ia hanya akronim dari ‘ngePEK konCO” , ngepek artinya mendapatkan sedangkan konco maknanya teman. Pekco memang punya banyak keuntungan, di antaranya kita sudah sangat mengenal karakter pasangan kita. Beragam cara Allah pertemukan. Subhanallah, Sungguh mengagumkan skenario Allah yang sering unpredictable.
“wa min aayaatihii an kholaqo lakum min anfusikum azwaajan litaskunuu ilaihaa,wa ja’ala bainakum mawaddatan wa rahmah” sebuah petikan ayat suci Al Qur’an yang paling viral saat resepsi pernikahan. Yang maknanya: “Dan di antara tanda-tanda ( kebesaran )-Nya ialah Dia ciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.” ( Q.S 30: 21)
Jadi jangan kuatir tidak ”kumanan”, kebagian. Allah telah menentukan itu semenjak kita masih di zaman azaly dan termaktub di lauhul mahfudl, jauuuh sebelum kita terlahir di dunia ini. Tugas kita hanya “memantaskan diri”, seperti kata Pak Mario (yang kini sudah tidak teguh lagi, hehe). Karena jodoh kita disesuaikan dengan kualitas diri kita, surat An-nur Ayat 26 yang menyampaikan hal ini.
“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik.” (Q.S. 24: 26)
Dari ayat di atas Allah sudah menjelaskan bahwa laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik begitu pun sebaliknya. Di sini kita bisa mendapat sebuah pembelajaran penting bahwa jodoh itu sebenarnya adalah cerminan diri kita, ia sebagaimana diri kita. Jika kita baik, taat, ikhlas, suka membaca Al-quran, rajin bangun malam tahajjud, tak pernah ketinggalan jamaah subuh, tak melalaikan zakat, bagus akhlak dan perilakunya Insya Allah, Allah akan mempertemukan juga dengan orang yang serupa.
Karenanya pantaskanlah diri untuk menyambut anugerah Ilahi ini, serta berusahalah, berikhtiar dan yang terakhir bertawakkal. Allah memberi apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan, sebab kalau ditanya pendamping yang diinginkan tentu akan beragam jawaban: Secantik Syahrini, atau segagah Syah Rukh Khan muda; kayak Ade Rai, atau jangan-jangan kayak Daus Mini. Masing-masing orang punya type serta kriteria sendiri-sendiri, tapi Allah memilihkan yang terbaik untuk kita.
Ada yang mengatakan jodoh itu kayak cermin. Cermin kan tidak berarti sama persis. Sebab tidak sedikit antara suami dan istri terdapat banyak perbedaan. Dilihat dari bentuk wajah, sifat, kebiasaan, adat, kesukaan, bahkan cara berpikir. Bukankah cermin akan menampilkan bayangan yang berbeda dengan kenyataan? Tangan kanan ditampilkan menjadi tangan kiri, kuping kanan tampak sebagai kuping kiri.
Cermin juga membuat kita bisa melihat sisi buruk diri kita, sehingga dengan melihat pantulan bayangan diri dalam cermin membantu kita untuk bisa mengeliminir segala kekurangan diri. Itulah jodoh yang sebenarnya. Saling melengkapi; saling memperbaiki. Tak pernah ada cermin yang memaki kita karena wajah kita yang tak ganteng, atau cantik kayak di Dongeng The Sleeping Beauty. .
Dalam istilah jawa suami atau istri itu disebut sebagai Garwa akronim dari “Sigaraning nyawa” atau separuh jiwa; separuh nafas kita. Perjalanan panjang pencarian kita ternyata adalah untuk menemukan serta melengkapi belahan jiwa kita.
Karenanya, bagi yang sudah menemukan jodohnya, jaga baik-baik, rawat kasih sayang itu untuk bersama bergandengan menuju mardhatillah. Jodoh terbaik adalah yang bisa mengantarkan kita selangkah lebih dekat dengan keridaan Allah. Namun, bagi yang belum menemukan, harap bersabar. Karena bisa jadi Allah sedang mempersiapkan yang terbaik untuk kita. Mungkin akan temukan jodoh di terminal, serambi masjid, atau mungkin teman dekat kita. Tidak perlu risau, atau galau, apalagi curhat di status, wallpaper dengan beragam kata mellow. Sambil terus memperbaiki segala kekurangan diri agar kelak tidak terperangah ketika bercermin karena ternyata begitu banyak kekurangan diri.
Selamat berbenah limardlatillah
Gresik, 19 11 2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ya.....begitulah....
Nggih bu A'yun, makasih udah mampir, moga bukunya yg sangat menarik bisa segera rampung
Wowwww tulisan nyantai tp sarat maknah. Sukses selalu dan barakallah
Syukron bun, terima kasih udah mampir, barakallahu lak
Renyah, dengan tutur kata santai...namun sarat makna... Salam sukses selalu
Makasih, pak Aris Pujianto, penulis hebat sudi singgah, barakallah
Ada koreksi: Sejak di zaman azaly dan termaktub di lauhil mahfudl Semoga koreksi ini tidak mengurangi kenyamanan membacanya