Remidi Berbuah Tekad Menulis Satu Buku Sebulan

Oleh: Ahmad, S.Pd.

Hari ke-1

Setiap orang pernah melakukan kesalahan. Kegagalan. Memaknai kegagalan justru menjadi hal yang paling penting dalam hidup. Bangkit dari keterpurukan adalah makna hidup itu sendiri. Tanpa itu hidup tak bermakna.

Selama mengikuti tantangan menulis yang diadakan mediaguru saya biarkan imajinasi berkelana. Menjelajah berbagai genre tulisan. Melatih daya lenting. Tulisan yang tersaji sengaja saya disain sebagai embrio pemikiran yang nantinya akan dipilih serta dipilah menjadi beberapa buku.

Saya biarkan imajinasi berkelana melanglang. Tak kubatasi. Tak ada sekat. Yang terpikir itulah yang saya tulis. Dalam situasi apapun, di manapun saya berusaha menangkap sebagai ide tulisan.

Pengalaman pahit mengalami remidi pada hari ke-13 memaksa saya untuk memulai dari angka satu. Perjalanan menulis berikutnya menjadi lancar. Sampai hari ke-35 harus tersandung lagi remidi kedua.

Pada remidi kedua ini saya mulai menengok kembali perjalanan literasi selama ini. Menyadarkan bahwa saya terlalu banyak menghabiskan energi untuk memutari velodrom. Kini saatnya menentukan arah. Membuat lintasan baru dengan titik pencapaian lebih jelas.

Tulisan tematiklah yang paling pas diterapkan saat ini. Berangkat dari pemikiran itu, saya tulis besar-besar di meja kerja saya. Judul buku yang menjadi projek. Satu bulan ini. Yakni target selesai menulis satu buku.

Target harus jelas agar bisa menjadi pemicu serta pemacu semangat sekaligus sebagai koridor berpikir saya. Tanpa itu akan berputar tanpa arah.

Itulah tekad saya sekarang. Semoga Allah senantiasa memberi kekuatan. Salam literasi!

Gresik, 04 03 2020