Ahmad Amin Udin

Lahir di Banyuwangi, 24 April 1972 sekolah mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Belajar menulis puisi dan cerpen secara otodidak dan karya di tempe...

Selengkapnya
Navigasi Web
Resep The Power of Kepepet
The Power of Kepepet

Resep The Power of Kepepet

Semula tidak cukup niat untuk maju lagi di guru berprestasi. Terakhir mengikutinya tahun 2013, selanjutnya tidak pernah ikut lagi hingga tahun 2021 di beri kepercayaan lagi, tapi mepet. Persiapan melengkapi dokumen porto folio guru berprestasi cukup pendek dan di deadline hari Senin harus di kumpulkan. Itu artinya cukup empat hari saja menyiapkan dokumennya. Seperti biasa menghadapi sesuatu yang mendadak harus sabar, tenang dan penting di catat tidak ada pengganggu. Tiga resep ini adalah resepnya The Power of Kepepet, resepnya bisa lebih dari tiga ya? Tergantung permintaan kepepetnya kadarnya apakah besar, sedang atau kecil.

Jika masalah dokumen porto folio saja masih banyak stoknya. Terlebih di masa pandemi ini banyak sekali tawaran webinar, mau gratis atau berbayar asal ada sertifikat berangkat. Ternyata di folder piagam sudah banyak sertifikat, hanya sertifikat tanah saja yang tidak ada. Lumayan rata-rata 32 jam dan dengan situasi pandemi ini level kegiatanya minimal provinsi. Rugi lho, bagi teman-teman di masa pandemi ini tidak pernah ikut webinar. Nah, masalah sertifikat aman. Yang membuat tidak aman dan harus mengeluarkan jurus The Power of Kepepet adalah karya orisinil Best Practice. Sungguh ide menulis best practice ini membuat kerja otak sangat kenceng, bayangkan empat hari di deadline. Deadlinenya artis masih enak kerja tayang, masih bisa pegang-pegang artis cewek, tapi ini harus kerja di depan laptop dan jari-jari harus satu arah dengan otak kalau tidak satu arah tidak jadi best practice malah bisa jadi cerpen pentigraf nantinya.

Akhirnya deadline hari Senin tidak dapat terpenuhi, dari tiga resep ternyata resep terakhir masih kurang sempurna yaitu masih ada saja gangguan. Resep terakhir ini lumayan susah untuk di jaga kemanjurannya karena di sekolah ada saja yang harus di kerjakan seperti melayani usulan bantuan sosial dinas pendidikan, aktivasi nominasi penerima PIP, dan mengawal zoom meeting. Nah kan, bisa di tebak deadline hari senin ternyata tidak terpenuhi, jadilah Bu Rani berangkat sendiri kasihan juga Bu Rani berangkat sendiri. Tidak lama, Bu Dewi memanggilku. "Ada telepon dari Pak Muis", dalam hati ini jelas tetap memaksa agar ikut gupres. Ternyata namanya buah itu jatuhnya tidak jauh-jauh dari pohonnya ya. Dugaanya benar, "Ayo, ikut gupres porto folio sama best pracicenya di seteples saja tidak apa-apa saya tunggu hari Rabu", kata Pak Muis di ujung telepon dengan semangat. Singkat cerita, hari Rabu semuanya sudah beres dan siap bertempur dalam kompetisi guru berprestasi tahun 2021. Semoga resep The Power of Kepepetnya manjur, Aamiin. (maaf ceritanya cukup tiga paragraf saja, kalau lebih bukan pentigraf namanya)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pentigraf yang keren banget Bapak

11 Aug
Balas



search

New Post