AHMAD ANSHORULLOH ERIK ABDUL AZIZ

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MO
Selalu Ingin Belajar

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MO

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi

MTs MIFTAHUL ULUM JATIROTO

Lingkup Pendidikan

MTs/SMP

Tujuan yang ingin dicapai

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Penulis

AHMAD ANSHORULLOH ERIK ABDUL AZIZ

Tanggal

20 NOVEMBER 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar Belakang Masalah

Motivasi dan Hasil belajar siswa adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Apabila motivasi peserta didik dalam belajar sangat tinggi, maka itu berjalan lurus dengan hasil belajar peserta didik dimadrasah, namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik sehingga berdampak pula pada hasil belajar dimadrasah. Di madrasah tempat penulis mengabdikan diri, latar belakang masalah yang dihadapi oleh penulis dalam melakukan Kegiatan Belajar Mengajar adalah, peserta didik kurang termotivasi dalam belajar bahasa inggris sehingga mempengaruhi pada hasil belajar peserta didik, hal tersebut terjadi dikarenakan model pembelajaran yang diimplementasikan oleh pendidik masih menganut paham Behaviorism dimana Pendidik adalah satu satunya sumber dan media pembelajaran, sedangkan kegiatan peserta didik menjadi pasif, oleh karena itu pembelajaran yang kembangkangkan oleh pendidik sangatlah kurang menarik dan membosankan bagi peserta didik.

Pendidikan saat ini adalah sebuah proses pembelajaran abad 21 yang mengaharuskan peserta didik menguasai kemampuan 4C (communication, collaboration, creativity serta critical thinking) Kemdikbud. 2017. Pendidikan Karakter Dorong Tumbuhnya Kompetensi Siswa Abad 21.

Berdasarkan kajian literature diatas penulis menyimpulkan bahawa model pembelajaran dikelas haruslah inovative menganut paham constructivism atau lebih dikenal lagi dengan sebutan student center dimana fungsi Guru adalah sebagai fasilitator bagi peserta didik dalam belajar bukan lagi sebagai sumber belajar yang hidup dan bergerak.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis menentukan model pembelajaran Problem Based Learning sebagai solusi dari masalah tersebut.

Peran penulis pada praktik ini adalah Guru Model dalam model pembelajaran Problem Based Learning dan bertanggung jawab akan keberhasilan Problem based Learning dalam memecahkan masalah di Madrasah penulis.

Hasil dari Best Practice akan dilaporkan oleh penulis pada pemangku kepentingan di Madrasah, seperti Kepala Madrasah, Komite, Ketua Yayasan dan lainya. Dan diharapkan best practice ini bisa menjadi pemecah masalah dimadrasah atau sekoah lainnya dengan latar belakang masalah yang sama dan bisa meningkatkan motivasi pendidik dalam menggunakan model pembelajaran inovative lainnya.

Best parctice disusun berdasrakan Praktik pengalaman lapangan dengan model pembelajaran Problem Based Learning

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

TANTANGAN

Tantangan yang dihadapi oleh penulis atau guru model adalah, model pembelajran problem based learning yang masih belum dikuasai atau diketahui oleh guru model, disini guru model mulai membaca terkait model pembelajaran inovative learning dan guru model menemukan berbagai macam model model pembelajaran inovatif seperti reasoning and Problem Solving, Inquiry Training, Problem Based Instruction, Perubahan Konseptual, Grup Investogation, ( I Wayan Santyasa 2017)

Selain membaca literature terkait model pembelajran inovatif, guru model juga melakukan wawancara kepada guru sejawat, fasilitator daerah Kab. Lumajang, Kepala Madrasah atau pemangku kempentingan lainnya.

Dari hasil membaca literatur dan wawancara dengan pihak-pihak terkait, guru model memutuskan untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based learning pada Best Practice yang akan dilaksanakan oleh guru model atau penulis, dikarenakan banyak manfaat manfaat yang akan didapat oleh peserta didik dalam mengambangkan pembelajaran dengan mengimplementasikan model Problem Based Learning, serta manfaat tersebut sangatlah linier dengan pembelajaran abad 21. Kristian Florensio Wijaya (2022) revealed that EFL teachers are advised to play their new roles as supportive learning facilitators accentuating on student-centered and independent learning approaches. One of the rewarding student-centered and holistic teaching-learning approaches that should be continuously resided in the productive English language competencies mastery is problem-based learning.

Dalam pelaksanaan best practice, banyak rekan rekan yang terlibat diantaranya guru model (penulis), guru sejawat, kepala madrasah dan wakil kepala madrasah bidang kurikulum, peserta didik serta warga masyarakat madrasah MTs MIFTAHUL ULUM JATIROTO.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

AKSI

Langkah langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah dengan memeperbanyak kajian kajian literature serta wawancara pada pakar. Setelah itu, penyusunan modul ajar sebagai strategi dalam memecahkan masalah, modul ajara yang disusun adalah modul ajar dengan model pembelajaran Problem Based learning.

Problem Based Learning memeliki 5 fase pembelajaran:

1. orientasi siswa pada masalah,

2. pengorganisasian siswa,

3. membimbing penyelidikan siswa,

4. mengembangkan dan menyajikan hasil karya,

5. menganalisis dan mengevaluasi hasil karya.

(Vindiasari Yunizha, 2022 https://www.ruangkerja.id/blog/problem-based-learning-adalah)

Dalam menyusun modul ajar, yang perlu dilakukan oleh guru model adalah dengan menentukan Alur Tujuan Pembelajaran yang diturunkan langsung dari Capaian Pembelajaran, setelah itu menentukan Tujuan Pembelajaran serta Indikator Tujuan Pembelajaran, dalam hal ini Guru Model berkolaborasi dengan Guru Sejawat dalam menentukan Alur Tujuan Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran dan Indikator Tujuan Pembelajaran.

Untuk materi pelajaran guru model menggunakan topik terkait fenomena penyakit kulit dilingkungan pesantren, guru model memilih topik tersebut karena background peserta didik merupakan santri dai pesantren serta fenomena penyakit kulit adalah fenomena yang terjadi dilingkungan pesantren secara kontekstual, mengadopsi dari berbagai macam sumber materi ajar, buku, website atau youtube, terkait struktur teks, fungsi sosial serta language features.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

REFLEKSI dan DAMPAK

Dampak dari aksi yang telah dilakukan dalam best practice menunjukkan kearah positif dan hasilnya sangat efektif. Dari hasil aksi best practice penulis menemukan bahawa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dalam kelas, mampu meningkatkan motivasi belajar siswa serta meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil beljar siswa menunjukkan nilai diatas Ketuntasan Kriteria Minimum yang sudah ditentukan yakni 70. Perubahan ini sangat efektif karena model pembelajaran Problem Based Learning yang mengimplementasikan sistem Student Center . Selain itu penggunaan ICT dalam pembelajaran Problem Based Learning membantu peserta didik dalam mengeksplore atau mengembangkan hasil karya serta menyajikan hasil karya.

Pada kesuluruhan best practice penulis menyarankan bahwa dalam kegaiatan pembelajaran, guru haruslah mempersiapkan segalah hal sebelum memasuki kelas, baik persiapan mental, materi serta model pembelajaran dalam mensuksekan pencapaian tujuan pembelajaran bagi peserta didik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bisa jadi inspirasi , salam Literasi mas Ahmad

04 Dec
Balas

Sama sama Ibu Purwati

04 Dec
Balas



search

New Post