Kisah Bagan Sinembah dan Seseorang Bernama Djasinombah
Anda kenal sebuah daerah bernama Bagan Batu di Rokan Hilir, Riau? Saya kira pasti iya. Sebuah kota kecil tepat di gerbang perbatasan dengan Propinsi Sumatera Utara. Penduduknya sangat ramai dan kehidupannya begitu dinamis. Perhatikan saja barisan ruko --rumah toko- yang memanjang berkilo meter di kiri-kanan jalan, dibangun dengan disain arsitektur yang indah tak mungkin hanya pajangan kosong. Maknanya Bagan Batu adalah destinasi bisnis yang menggiurkan.
Tapi tak banyak orang yang paham bahwa nama Bagan Batu secara resmi hanyalah setingkat desa atau kepenghuluan. Dia bukannya sebagai kota, atau bahkan sekadar kecamatan. Nah, untuk yang disebut terakhir ini Bagan Batu sebenarnya berinduk kepada kecamatan resminya: Bagan Sinembah.
Dus, karenanya Bagan Batu dan Bagan Sinembah adalah satu keping duit logam yang sama dengan dua sisi yang berbeda. Bagan Batu adalah nama yang lebih populer, terutama di pusat keramaiannya, namun Bagan Sinembah ialah nama yang sejak lama sudah ada. Bagan Sinembah sendiri merupakan pecahan dari Kecamatan Kubu.
Dalam hal ini nama itu --Bagan Sinembah- berasal dari nama sebuah sungai yang mengalir di daerah tersebut. Yakni Sungai Bagan Sinombah, salah satu anak sungai dari Batang Rokan.
Tetapi siapa yang menamai sungai itu dengan titel demikian? Atau yang pada akhirnya menjadi nama sebuah wilayah?
Salah satu folklor rakyat setempat memberikan kisah alternatif. Tentu saja anda boleh percaya boleh tidak.
Konon ceritanya dari para tetua kampung, nama Bagan Sinombah itu berawal dari seseorang yang bernama Djasinombah. Siapa dia? Tak lain adalah orang yang membuka pemukiman dan bertempat tinggal di areal tepi sungai itu untuk mencari ikan. Oleh para nelayan dibuatlah sebuah tempat persinggahan di sebuah dermaga yang dimiliki oleh Djasinombah. Awalnya hanya: "bagannya Si Djasinombah itu..", lama kelamaan kawasan itu dikenal orang sebagai Bagan Sinombah dan kemudian menjadi Bagan Sinembah.
Menurut beberapa sumber, Djasinombah itu ialah seorang perantau yang berasal dari Tapanuli (bagian) Selatan, diperkirakan sekitar tahun 1890. Artinya masih dalam periode penjajahan Belanda, dimana pemetaan wilayah dan batas-batas daerah belum sejelas sekarang.
Maknanya, orang-orang saat itu biasa saja bermutasi antar wilayah. Tidak perlu pakai prosedur yang rumit seperti sekarang. Apalagi rentang jarak antara kedua tempat tidaklah terlalu berjauhan.
Tetapi apakah kisah itu dapat dibenarkan? Djasinombah bisa jadi berasal dari dua kata: Dja dan Sinombah. Faktanya kedua kata itu sama-sama ada dan "hidup" di Tapanuli bagian Selatan, Sumatera Utara.
"Dja" atau "Ja" menurut ejaan sekarang adalah sebuah gelaran adat menurut tradisi Tapanuli. Seseorang lelaki yang sudah menikah akan mendapatkan gelar kebesaran. Selain gelaran itu masih titel lainnya seperti Sutan, Baginda, Tongku atau Mangaraja. Setelahnya baru disambung dengan nama/sebutan lainnya. Semua kebiasaan itu masih langgeng di sana hingga kini.
Fakta lainnya, di sana istilah Sinombah tersebut bukan hanya menjadi nama seseorang, namun juga menjadi nama kampung. Misalnya adalah Purba Sinombah yang terdapat di Gunungtua, ibukota Kabupaten Padanglawas Utara. Sebagai catatan, kini apa yang disebut sebagai Tapanuli Selatan itu telah dimekarkan menjadi total lima kabupaten/kota. Tak lain adalah Kabupaten Mandailing Natal, Kota Padangsidimpuan, Padanglawas, Padanglawas Utara serta kabupaten induk: Tapanuli Selatan.
Namun adakah arti harfiah dari kata itu? Lagi-lagi menurut bahasa Tapanuli kata "Sinombah" itu memiliki artian yang bagus. Kata itu berasal dari istilah "sombah" yang mendapat sisipan "in" di tengah untuk menguatkan maksud. "Sombah" sendiri berarti "sembah", atau dalam konteks ini bermakna "hormat".
Dengan demikian Djasinombah (atau Jasinombah) berarti Raja yang begitu dihormati.
Jika memang benar demikian lalu apa marganya Djasinombah ini? Tak diketahui dengan pasti. Tetapi kemungkinannya adalah Siregar. Hal itu tersebab pengguna nama itu adalah umumnya bermarga Siregar. Sebagai contoh, besannya Presiden Jokowi memiliki nama itu, tak lain adalah Ir. Doly Sinomba Siregar, seorang politisi yang pernah mencoba menjadi Bupati Tapanuli Selatan.
Apapun jua, pertautan wilayah antara Tapanuli (bagian Selatan) dengan Rokan itu sejatinya sesuatu yang wajar belaka. Sekali lagi karena kedua wilayah memang bersempadan. Dewasa ini dua wilayah di Tapanuli yang paling dekatbke Riau ialah Kabupaten Padanglawas (Palas) dan Padanglawas Utara (Paluta). Bedanya, Palas berbatas langsung dengan Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), sedang Paluta lebih dekat ke Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Maka jika sejak dahulu kala orang-orang Tapanuli berimigrasi dan beranak-pinak di Rokan maka itupun normal juga. Bahkan hingga kini fenomena yang sama masih terjadi. Anak-turun orang-orang bermarga telah menjadi anak wathan Riau. Termasuk tentu saja yang bermarga Siregar, meski sebagian diantaranya tak lagi memasang marga tersebut di belakang namanya.
Salah satunya contohnya adalah seorang anak asli Bagan Sinembah yang lahir di salah satu kampung yang bernama Bunut. Dia adalah Cutra Andika, seorang Calon Bupati Rokan Hilir yang merupakan perantau Tapanuli bermarga Siregar. Dia adalah keturunan ketiga dari Atuknya yang dahulu pindah ke wilayah ini. Namanya Saiman Siregar Dongoran.
Menarik juga jika suatu saat Cutra Andika ini dipestakan secara adat dan lalu ditabalkan gelarnya: Cutra Andika, SH gelar Tongku Sinombah Siregar. Bagaimanapun juga dia berhak atas gelaran itu, terutama berkaitan dengan sejarah wilayah kelahirannya dan juga yang menjadi tanah pengabdiannya kini. (aap).
#TantanganGurusiana hari ke-281.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren pak. Informatif sekali. Salam sukses selalu.
Trims. Sukses bersama..