SEPORSI NASI DARI SURGA
Seporsi makanan terbaik tidak hanya ada pada rasanya. Terbaik juga menyangkut pada sesuatu yang tak ternilai pada makanan itu. Salah satu nilai itu adalah nostalgia yang tak terlupakan.
Jika menyangkut nostalgia, maka itu adalah sebuah kejadian yang sangat membekas, sebuah peristiwa yang menjadi sejarah dan diingat. Mengenang kembali nostalgia itu bagai kembali ke masa lalu. Semua indra rasanya kembali bereaksi. Tercium aroma harum, menatap sekitar, terbayang gerakan dan sentuhan, tersembul segurat perasaan bahagia.
Makanan yang tak tak ternilai itu adalah seporsi nasi minyak jelantah. Jika dilihat dari harganya, nasi ini bahkan tak cukup berharga. Hanya nasi, sejumput minyak jelantah dan sedikit garam. Jika dilihat dari cara pembuatannya, tidak perlu mengernyitkan dahi, sangat sederhana, cepat dan praktis seperti mengedipkan mata. Tidak perlu peralatan dan langkah memasak yang rumit dan ribet. Bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Hanya membutuhkan waktu dalam hitungan detik. Jika menyangkut penampilan, sama sekali tidak menarik. Bentuk dan rupa sama seperti nasi pada umumnya, hanya warna yang agak lebih gelap dari pada warna nasi pada umumnya.
Jika menyangkut rasa, ini yang luar biasa. Bisa dikatakan hampir semua orang menyukainya. Rasa yang disajikan cukup khas walau dengan bahan yang sederhana dan murah. Rasa orisinil nasi dipadu dengan minyak jelantah yang gurih dan asin dari garam. Minyak jelantah bekas gorengan ikan akan menambah rasa dan aroma. Bahkan bisa dinikmati walau tanpa ada tambahan lauk pauk, walau hanya sepotong kerupuk. Cara penyajian dan mengkonsumsinyapun cukup sederhana. Cukup dihidang dipiring, siap disantap dengan tangan atau sendok.
Nilai terbesar dari seporsi nasi minyak jelantah adalah nostalgia ketika pertama sekali mencicip nasi tersebut. Ketika seoarang ibu menyuapkan pada anaknya. Seporsi nasi minyak jelantah menjadi senjata pamungkas untuk mengatasi berbagai persoalan. Rewelnya seorang anak karena tidak mau makan. Tidak sempatnya menyiapkan masakan yang perlu waktu lama. Tidak tersedianya bahan makanan yang memadai. Seporsi nasi minyak jelantah selalu dibalut dengan cinta luar biasa.
Jauh setelah dewasa, seorang anak akan mengingat kenangan itu sebagai sesuatu yang indah. Kuliner biasa, terlalu biasa bahkan, dengan nikmat luar biasa. Seperti seporsi nasi dari surga.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kenangan yang tak terlupakan ..... kenangannya bisa diulang lagi ga pak ke anak. Apa respon mereka ?
Sudah diteruskan kearifan lokal ini. Mereka ketagihan.. :)
Jangan lupa di follow ya
Siap Bu...