Bagaimana Mendekatkan Buku kepada Siswa?
Teras Baca: Mendekatkan Buku kepada Siswa
Ada banyak upaya yang dilakukan sekolah untuk menarik minat baca dan mendekatkan buku kepada siswa. Ada sekolah yang membuat sudut baca kelas, gerobak baca, warung baca, taman baca, dan berbagai cara lain. Semuanya kreatif dan menarik.
Dalam pelaksanaannya, itu dapat disesuaikan dengan keadaan sekolah masing-masing seperti MTsN 2 Tangerang, Banten. Karena lahan madrasah kami tidak begitu luas untuk menambah bangunan, kami memanfaatkan lahan yang ada. Kami memanfaatkan teras di depan kelas untuk dijadikan teras baca.
Pada tembok teras kelas sepanjang enam meter kami pasang papan penampang buku. Tim sarana baca kami sigap dan kreatif memasang rak dan spanduk teras baca. Ada dua tingkat buku yang dapat dipajangi sekitar 60-80 buku. Posisi buku dipasang secara berjajar tampak muka. Di lantai dipasang karpet untuk duduk lesehan siswa. Posisi teras baca ini mudah dilewati semua siswa dan guru.
Buku yang dipajang berasal dari buku sumbangan orang tua, siswa, dan koleksi perpustakaan. Teras baca memiliki sekitar dua ratus buku bacaan. Buku itu dirotasi sebulan. Jenis buku beragam mulai dari buku cerita anak, remaja, sains populer, agama, hingga buku teknik belajar-mengajar. Isi bukunya ringan-ringan karena yang kami sediakan adalah buku populer. Sasaran pembaca kami rancang tidak hanya siswa tetapi juga guru dan staf tata usaha. Pada beberapa kesempatan pertemuan MGMP, guru-guru dari madrasah lain ikut membaca di teras ini.
Untuk menyiapkan dan menutup teras baca, kami rancang jadwal piket. Petugasnya adalah siswa klub baca yang tergabung dalam sanggar sastra. Ada tiga orang yang bertugas setiap harinya. Pada pukul 06.45 WIB, petugas piket sudah ‘buka warung’ dan ‘tutup warung’ pada pukul 15.10 WIB. Mereka senang melakukannya.
Siswa membaca buku pada beberapa waktu yaitu sebelum masuk jam belajar, saat istirahat, atau ditugasi guru mata pelajaran untuk mencari informasi dari buku. Tipe pembacaan mereka beragam. Ada yang lama mengamati sampul buku yang paling menarik bagi mereka, ada juga yang langsung ambil buku. Siswa tidak lama membaca buku, ada yang sekitar lima menit berganti buku, ada yang 10-15 menit membaca beberapa halaman. Memang, pembacaan mereka bergantung kepada waktu luang masing-masing sesuai jam istirahat.
Bagi kami, siswa mau duduk, ambil buku, baca beberapa menit, lalu pergi masuk kelas saja sudah senang. Yang terpenting dalam target penyediaan teras baca ini adalah muncul minat dan kebiasaan membaca seperti itu. Untuk pengembangannya, siswa diarahkan meminjam buku bacaan di perpustakaan dan membacanya di rumah. Sekali lagi, kami bahagia melihat mereka duduk santai membaca buku.
(Foto bawah: para guru peserta pertemuan MGMP sedang asyik membaca)

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
menginspirasi
Terima kasih Bu.
Sangat menginspirasi saya, boleh saya tiru ya!
Silakan Bu Tuti!
Luar biasa pa navi...
tulisan tauco bu Iis juga sedaap hehe
Wajib ditiru nih, hebat banget pa, Inspiring deh!
Mangga, Pak Indra.
Sangat menginspirasi sekali pak, boleh coba mengaplikasikan nih..
Dengan senang hati, silakan Bu Eneng!
Terima kasih sudah menularkan pencerahan, layak ditiru. mohon izin. Terus berkreasi Pak.
Silakan Bu Ida. Siap lanjutkan!
Terima kasih sudah menularkan pencerahan, layak ditiru. mohon izin. Terus berkreasi Pak.
Subhaanallah... Pa Navy bagus tulisannya
Alhamdulillah, ini berkat kerja tim dan bantuan Pak Akidin di koordinator sarana.