Ahmad Hanapiyah

Guru di MTsN 2 Tangerang, Banten. Penulis buku "Madrasah Literasi: Best Practice Literasi Sekolah". www.madrasahliterasi.blogspot.co.id (buku lite...

Selengkapnya
Navigasi Web
KEPALA MADRASAH SAYA SEORANG PENULIS

KEPALA MADRASAH SAYA SEORANG PENULIS

KEPALA MADRASAH SAYA SEORANG PENULIS

Menulis artikel bagi pimpinan suatu sekolah yang sibuk merupakan pekerjaan yang jarang dapat dilakukan. Akan tetapi, ada beberapa -bahkan sebenarnya cukup banyak- kepala sekolah yang sempat dan sering menulis artikel. Seperti Pak Murman, Kepala Sekolah SMP di Demak, dengan bukunya Catatan Harian Kepala Madrasah. Selain kepala sekolah penulis buku itu, ada lagi yaitu kepala madrasah saya. Perkenalkan namanya Pak Mad Yamin. Sebelum bertugas ke madrasah saya, MTsN 2 Tangerang, Pak Yamin merupakan guru dan wakil kepala di madrasah yang berbeda. Saat itu, saya sudah mengenalnya sebagai guru yang rajin menulis artikel di surat kabar.

Ketika Pak Yamin berpindah tugas ke madrasah saya, ada banyak kesibukan yang mengisi hari-harinya. Tapi, ternyata hampir dua minggu atau sebulan sekali tulisannya muncul di surat kabar provinsi. Ini judulnya: Merdeka dari Asap Rokok, Mencurigai Dana Sumbangan Pendidikan, Merawat Budaya Toleransi, Ujian Nasional Makin Rileks, Merawat Kualitas Guru, Selamat tinggal perpeloncoan, dan lain-lain.

Judul artikelnya menarik dengan ciri kebahasaan banyak menggunakan kata kerja aktif seperti mencurigai dan merawat. Dari kronologi pemuatan tulisan, tampaknya tulisan didasarkan pada permasalahan aktual yang terjadi pada bulan itu. Contoh, artikel Merdeka dari Asap Rokok dimuat pada sekitar minggu hari kemerdekaan. Sudut pandang yang menarik dan berbeda dari arus tema tulisan kemerdekaan karena menyoroti kemerdekaan dari kebiasaan merokok. Ide tulisan juga berasal dari permasalahan sekolah seperti dana sumbangan, ujian nasional, kualitas guru dan siswa. Sepulang Pak Yamin dari pelatihan budaya toleransi, muncul tulisannya berjudul Merawat Budaya Toleransi.

Jika dihitung sejak sekitar awal 2000-an hingga sekarang, saya yakin, puluhan artikel itu sudah layak jadi buku. Sambil santai di ruang BK dan bersambung ke ruang tamu, saya rangkum jawaban Pak Yamin tentang proses kreatifnya. Proses menulisnya sudah dimulai sejak kuliah dengan pemuatan di tabloid kampus. Setelah bertugas menjadi guru, berlanjut menulis dan dimuat di surat kabar Satelit News. Ketika menjadi Kepala Madrasah, tulisannya semakin banyak dimuat di Radar Banten.

“Tulisan saya pernah tidak dimuat. Saya menulis lagi dan lama baru dimuat,” kenangnya. Saat itu juga saya terkenang nasib tulisan saya yang dikirim tiga minggu lalu hingga sekarang belum dimuat. Padahal, besok paginya saya sudah membaca unggahan artikel Pak Yamin di koran yang sama. Dikirim lebih akhir daripada saya, tapi sudah dimuat duluan. “Tulis lagi saja Pak!” Saran Pak Yamin. Saya cuma tersenyum kecut, keluar gerbang madrasah bersamaan bunyi bel istirahat, dan berhenti di warteg.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

kepala madrasahnya keren. Guru-gurunya juga pasti keren banget

29 Aug
Balas

Buku Pak Leck saya persembahkan untuk beliau.

29 Aug

Ternyata kepala sekolah juga senang menulis to..

29 Aug
Balas

Iya Pak Edi. Matur nuwun.

29 Aug

Terus menulis Pa...memang biasanya kalau sudah punya nama, tulisan apa pun akan dimuat, saya alami waktu saya masih muda...setiap saya menulis di surat kabar daerah di Bandung selalu dimuat...tapi sayang seiring dengan sibuknya saya...menulis saya tinggalkan...menulus terus Pa jangan seperti saya...saya ingin lagi menulis.Mudah-mudahan dengan pelatihan yang dilaksanakan di Sagusabu Cianjur... semangat menulis saya kembali.

29 Aug
Balas

Siap Bun. Terima kasih saran semangatnya.

29 Aug

Semoga semangat menulisnya menular pada kita semua. Ide-ide menulis memang bertebaran di sekitar kita... namun kadang kita tak sadar. Moga kita lebih peka juga membaca dan membingkainya lewat tulisan yang bermanfaat bagi banyak orang. Bagus pak... inspiratif

29 Aug
Balas

Betul Bu Elly. Terima kasih apresiasinya.

29 Aug

Kepala sekolah yang luar biasa! Jadi malu sama beliau, kita yangbsedikit kesibukannya jarang atau bahkan tidak menulis. Ayooo semangat

30 Aug
Balas

Ayo Bu Dalia Bogor cicil tulisannya utk jadi buku!

30 Aug



search

New Post