Ahmad Muhammad

"Apa yang Anda katakan akan hilang bersama angin, tapi apapun yang Anda tulis akan abadi.."...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEBERAPA HEBAT GURU DI MATA MURID-MURIDNYA?

SEBERAPA HEBAT GURU DI MATA MURID-MURIDNYA?

Hanya karena sebutan guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, kadang orang menjadi kurang menghargai terhadap peran dan perjuangan seorang guru. Padahal, ada banyak kisah luar biasa dari perjuangan para guru hingga melahirkan orang-orang hebat di sekitar kita. Atau juga kisah sederhana keseharian yang mengetuk jiwa, menginpirasi dan menjadi teladan tak ternilai dari apa yang diajarkannya kepada kita, para muridnya.

Berikut beberapa potongan kisah inspiratif para pahlawan tanpa tanda jasa itu :

Sebut saja namanya Bu Siti, guru SD saya, masuk ke ruang kelas dengan menunduk, sambil mengusap pipinya yang basah oleh airmata. Saya mencoba mencuri pandang pada matanya yang nampak sembab dan berkaca-kaca, saat menyapu seisi ruangan, memerhatikan satu persatu muridnya. Pandangannya berhenti pada Aris, teman sebangku saya. Selang beberapa saat Bu Siti menghampirinya, memeluk erat dan minta maaf. Seketika airmatanya tumpah dan menangis sesenggukan.

Pada mulanya tak ada yang mengerti, apa yang membuat Bu Siti merasa bersalah. Selidik punya selidik, ternyata Bu Siti baru saja dimarahi bundanya Aris, karena tempo hari menyuruh Aris dan temannya membelikan makan siang dengan menyeberang jalan raya, yang bisa jadi membahayakan keselamatan mereka.

Hari itu, saya seperti mendapatkan pelajaran berharga tentang sifat ksatria dan kebesaran hati yang ditunjukkan seorang guru.

Pak Burhan, - guru waktu di Sekolah Sore, menolak mendapatkan pujian dari kepala sekolah karena berhasil menjinakkan kelas saya yang selalu gaduh. Sebagai ketua kelas, saya pun kecipratan pujian. Tapi apa respon beliau? Pak Burhan menolak pujian dan apresiasi itu. Baginya, pujian terhadap dirinya sama dengan penghinaan pada yang lain.

Hari itu, beliau seperti sedang mengajarkan kepada saya tentang sikap rendah hati. Bukan kebanggaan semu dan egoisme pribadi.

Lain halnya dengan Pak Ali,- guru bahasa Arab sekaligus wali kelas waktu di Aliyah. Suatu ketika, saat tes hafalan Nazham Alfiyah, saya tak berkutik dan menyerah. Beliau memandangi saya. Mengambil satu buku dan membuka-buka buku pelajaran saya yang Penuh dengan grafiti nama-nama grup band asing. Sesaat kemudian ia memberi komentar,

“ Saya sangat menyukai lagu-lagu grup band ini. Harusnya ini bisa memotivasi kamu belajar lebih baik, bukan sebaliknya.”

Saya Cuma bisa menunduk. Meski pernyataan itu seperti tamparan, saya merasa bersyukur, betapa besar perhatiannya pada kondisi muridnya. Hal serupa mungkin juga diberikan kepada teman yang lain meski beda kasus. Luar biasa. Beliau, Pak Ali, tak sekadar memberi perhatian, tapi memberi hati.

Ada banyak kisah inspiratif yang setiap orang pasti mengalaminya saat duduk di bangku sekolah. Sebuah pengalaman yang kelak berharga bila kita mampu mengambil pelajaran dari apa yang pernah mereka, para guru, dermakan kepada kita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa, Pak

20 Jun
Balas

25 Jun
Balas

trims atensinya

10 Jul



search

New Post