Ahmad Muhli Junaidi

Perkenalkan, saya guru sejarah di SMA 3 Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura. Senang menulis dalam segala tema kehidupan sejak bangku SD. Semakin suka menuli...

Selengkapnya
Navigasi Web
TANGGULUN KINI

TANGGULUN KINI

Oleh : Ahmad Muhli Junaidi

Deskripsi Wilayah

Dusun ini terletak di desa Montorna, Kec. Pasongsongan, Sumenep. Dari pusat kota Sumenep, sekitar 35 km ke arah barat. Dari pusat kota kecamatan Pasongsongan, sekitar 17 km ke arah selatan. Dari gunung Payudan di arah selatan, sekitar 2 km.

Dusun ini bagian dari 7 dusun yang membentuk desa Montorna. Dusun-dusun itu antara lain: dusun Lenteng/Bamereh, dusun Tanggulun, dusun Bangsoka, dusun Komis, dusun Tononggul, dusun Berkongan dan dusun Delima.

Saat ini, kadusnya dipimpin oleh Abd Rasyid. Sedangkan kadesnya adalah Junaidi yang ada di dusun Tononggul.

Keadaan Masyarakat

Masyarakat di dusun Tanggulun sebagian besar adalah petani. Bahkan mungkin semuanya berprofesi sebagai petani. Dengan konsentrasi pertanian adalah padi, jagung, dan tembakau. Sedangkan tanah di dusun ini dikenal dengan tanah lempung hitam (BHS Madura: Tana Raja). Tanah ini sangat labil. Jika musim hujan sangat becek dan jika kemarau terjadi patahan.

Tanah seperti itu tidak subur. Tidak cocok ditanami rambutan atau durian. Yang cocok hanya padi, jagung dan tembakau. Mutu tembakau di dusun ini sangat bagus. Bahkan bisa dikatakan bermutu unggulan di pulau Madura.

Lembaga Pendidikan

Di dusun Tanggulun, pendidikan lumayan maju. Di dusun ini ada lembaga pendidikan dari RA sampai MA, yaitu Bustanul Ulum. Sedangkan lembaga tersebut membuka kerja sama di bidang pendidikan tinggi dengan lembaga perguruan tinggi di Terate Sumenep.

Di dusun ini berdiri masjid yang saat ini sedang direhap bernama Masjid Baiturrahman. Masjid ini pertama kali dibangun tahun 1987 oleh Bapak Muhli (Radiman). Kemudian direhap tahun 1998 untuk yang kedua kalinya. Sekarang adalah rehap yang ketiganya.

Keadaan Jalan

Yang sangat memperihatinkan di dusun ini adalah akses jalan. Akses jalann dari pusat desa (kantor desa), tidak terhubung dengan jalan aspal. Praktis sejak dibangun tahun 1984, sampai saat ini tetap dalam bentuk jalan berlumpur.

Kondisi jalan tersebut perlu diperhatikan oleh kades Junaidi agar pembangunan nampak dan mobilitas penduduk berjalan dengan lancar. Demikian pula, jika jalan di dusun ini beraspal, perekonomian masyarakatnya akan meningkat. @

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post