Ahmad Muttaqillah

Ahmad Muttaqillah Praktisi Pendidikan MP UIN Jakarta; Dosen Luar Biasa UMJ/UIN Jakarta Karya Tulis: 1. Bahasa Indonesia Kelas 1 da 2 Untuk Guru. Kementerian ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Analisis Kalimat Majemuk Setara

Analisis Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara merupakan kalimat yang terdiri atas dua atau lebih klausa yang memiliki kedudukan sejajar, tanpa adanya hubungan induk-anak kalimat. Klausa-klausa tersebut dihubungkan oleh konjungsi tertentu dan masing-masing dapat berdiri sebagai kalimat utuh. Berdasarkan makna hubungan antarklausanya, kalimat majemuk setara dibagi menjadi empat jenis, yaitu: (1) kalimat majemuk setara sejalan, yang menyatakan peristiwa atau tindakan saling mendukung dan berurutan; (2) kalimat majemuk setara berlawanan, yang menyatakan pertentangan atau perbedaan antara dua gagasan; (3) kalimat majemuk setara pemilihan, yang menyajikan pilihan atau alternatif; dan (4) kalimat majemuk setara penegasan, yang berfungsi untuk memperkuat atau menekankan klausa sebelumnya. Setiap jenis memiliki ciri dan konjungsi khas yang mencerminkan makna hubungannya, sehingga penting untuk dipahami dalam pembelajaran sintaksis dan pemakaian bahasa tulis maupun lisan.

Kata Kunci:

kalimat majemuk setara, klausa sejajar, konjungsi, sejalan, berlawanan, pemilihan, penegasan.

Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri atas dua atau lebih klausa (bagian kalimat yang memiliki subjek dan predikat) yang kedudukannya sederajat atau sejajar, tidak ada yang menjadi induk atau anak kalimat.

Setiap klausa dalam kalimat majemuk setara bisa berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap. Klausa-klausa tersebut diikat oleh kata penghubung (konjungsi) tertentu seperti: dan, tetapi, lalu, atau, serta, melainkan, sedangkan.

Ciri-ciri

1. Terdiri dari dua klausa atau lebih yang setara (sejajar) kedudukannya.

2. Masing-masing klausa bisa berdiri sendiri sebagai kalimat yang utuh.

3. Tidak ada hubungan induk-anak kalimat (tidak saling bergantung).

4. Diikat oleh konjungsi (kata penghubung) tertentu sesuai hubungan makna.

5. Hubungan antarklausa bisa:

ü Sejalan/mendukung

ü Berlawanan

ü Pemilihan

ü Penegasan

Kata Penghubung (Konjungsi) yang Digunakan

Sejalan : dan, lalu, kemudian, serta

Berlawanan : tetapi, melainkan, sedangkan, namun

Pemilihan : atau, maupun

Penegasan : bahkan, lagipula, malahan, apalagi, lebih-lebih, memang, sesungguhnya.

Jnis-Jnis kalimat majemuk setara terdiri atas: (1) Kalimat majemuk setara jelan (2) Kalimat majemuk setara berlawanan (3) Kalimat majemuk setara pemilihan (4) Kalimat majemuk setara penegasan.

A. Kalimat Majemuk Setara Sejalan

Kalimat Majemuk Setara Sejalan adalah kalimat majemuk yang menggabungkan dua atau lebih klausa (kalimat sederhana) yang maknanya saling mendukung, sejalan, atau sederajat. Tidak ada klausa yang menjadi induk atau anak, semua klausa sama pentingnya.

Ciri-ciri

Tiap klausa memiliki makna yang saling mendukung atau menjelaskan dalam satu arah. Klausa-klausa itu diikat oleh kata penghubung (konjungsi) seperti: dan, serta, lalu, kemudian, setelah itu. Hubungan antar klausa tidak saling bertentangan dan tidak menunjukkan sebab-akibat (itu jenis lain). Strukturnya sejajar, tidak ada klausa yang lebih penting.

Contoh Kalimat

Adik membeli pensil dan buku tulis.

Ia mencuci tangan, lalu makan siang.

Ibu membawa kue serta minuman ke arisan.

Mereka belajar bersama, kemudian mengerjakan tugas kelompok.

Makna Imbuhan pada Kalimat Setara Sejalan

1. Imbuhan dan bermakna tambahan.

2. Imbuhan lalu bermakna urutan peristiwa (tindakan setelahnya).

3. Imbuhan serta bermakna Penambahan (lebih formal dari "dan").

4. Imbuhan kemudian bermakna urutan waktu (kejadian berikutnya)

Jadi, kalimat majemuk setara sejalan adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih klausa sederajat yang maknanya saling mendukung dalam satu arah. Setiap klausa memiliki kedudukan yang sama penting dan dihubungkan oleh konjungsi seperti dan, lalu, serta, atau kemudian. Hubungan antar klausa tidak menunjukkan pertentangan atau sebab-akibat, melainkan tambahan atau urutan peristiwa.

B. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan

Kalimat majemuk setara berlawanan adalah kalimat yang menggabungkan dua klausa yang maknanya bertolak belakang atau berlawanan, tapi masih setara (sama pentingnya).

Ciri-ciri

Terdiri dari dua klausa sederajat (masing-masing bisa berdiri sendiri). Makna kedua klausa saling bertentangan. Menggunakan konjungsi (kata penghubung) seperti: tetapi, sedangkan, melainkan, namun. Tidak ada klausa yang menjadi induk atau anak kalimat.

Contoh Kalimat

Dia ingin beristirahat, tetapi pekerjaannya belum selesai. Ayah suka kopi, sedangkan ibu lebih suka teh. Bukan dia yang bersalah, melainkan aku. Ia lelah, namun tetap berusaha menyelesaikan tugas.

Makna Kata Penghubung pada Kalimat Majemuk Sertara Berlawanan

1. Makna kata penghubung tetapi: Menunjukkan pertentangan antara dua hal atau kondisi.

2. Makna kata penghubung sedangkan: Menunjukkan perbandingan atau perbedaan antara dua hal atau subjek.

3. Makna kata penghubung melainkan: Menyatakan penolakan terhadap pernyataan sebelumnya, lalu diikuti oleh penegasan yang benar.

4. Makna kata penghubung namun: Menyatakan pertentangan ringan atau keadaan yang tidak sesuai harapan, tetapi tetap ada kelanjutan tindakan.

Kalimat majemuk setara berlawanan adalah kalimat yang menggabungkan dua klausa sederajat yang memiliki makna bertentangan. Setiap klausa tetap memiliki kedudukan yang sama penting dan dihubungkan oleh konjungsi seperti tetapi, sedangkan, melainkan, atau namun. Kalimat ini digunakan untuk menyatakan pertentangan, perbedaan, atau penolakan antara dua gagasan tanpa ada klausa yang lebih dominan.

C. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan:

Kalimat majemuk setara pemilihan adalah kalimat yang menggabungkan dua klausa yang menawarkan pilihan kepada pembaca atau pendengar.

Ciri-ciri

Terdiri dari dua klausa sederajat (masing-masing bisa berdiri sendiri). Isi kedua klausa berupa alternatif pilihan. Menggunakan konjungsi (kata penghubung) seperti: atau, maupun. Tidak ada klausa yang menjadi induk atau anak kalimat.

Contoh Kalimat

Kamu bisa belajar di rumah atau ikut bimbingan belajar. Kita bisa pergi sekarang atau menunggu sampai besok. Saya tidak suka teh ataupun kopi. Dia akan melanjutkan kuliah maupun bekerja sambil belajar.

Makna Imbuhan pada Kalimat Majemuk Setara Pemilihan

1. Makna "atau" menunjukkan pilihan antara dua hal.

2. Makna “ataupun” bentuk lain dari “atau” yang digunakan untuk menegaskan pilihan secara lebih formal atau untuk kalimat negatif/kondisional.

3. Makna "maupun" menyatakan gabungan atau penambahan, artinya keduanya dilakukan.

Kalimat Majemuk Setara Pemilihan adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa sederajat yang menawarkan alternatif pilihan. Klausa-klausa tersebut dihubungkan oleh konjungsi seperti atau, ataupun, dan maupun, tanpa ada klausa yang lebih dominan. Kalimat ini digunakan untuk menyampaikan opsi atau keputusan antara dua hal yang setara.

D. Kalimat Majemuk Setara Penegasan

Kalimat majemuk setara penegasan adalah kalimat majemuk yang menggabungkan dua klausa atau lebih yang setara (tidak saling bergantung) dan salah satu klausa menegaskan atau menekankan klausa sebelumnya.

Ciri-ciri

Kedua klausa bersifat setara (bisa berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal). Dihubungkan oleh konjungsi penegas, seperti: bahkan, lagipula, malahan, apalagi, lebih-lebih, memang, sesungguhnya.

Contoh

1. Ia tidak hanya menyelesaikan tugasnya tepat waktu, bahkan ia membantu temannya yang kesulitan.

2. Aku tidak setuju dengan usulan itu, lagipula kita tidak punya cukup waktu untuk melaksanakannya.

3. Dia tidak merasa bersalah, malahan dia menyalahkan orang lain.

4. Program ini sudah terbukti bermanfaat bagi siswa, apalagi dengan dukungan guru dan orang tua.

5. Semua warga wajib menjaga kebersihan lingkungan, lebih-lebih para pemilik usaha makanan.

6. Memang dia masih muda, tetapi pemikirannya sangat dewasa.

7. Kita telah berusaha sekuat tenaga, sesungguhnya keberhasilan tinggal selangkah lagi.

Makna Kata Penghubung Penegasan

1. Bahkan, untuk menegaskan bahwa hal berikutnya lebih dari yang telah disebut (menyatakan penambahan yang lebih kuat atau ekstrem dari pernyataan sebelumnya).

2. Lagipula, untuk memperkuat alasan (menyatakan alasan tambahan atau dukungan terhadap pernyataan sebelumnya).

3. Malahan, menekankan hal yang bertentangan atau mengejutkan (Menyatakan sesuatu yang berlawanan dari harapan atau dugaan, biasanya untuk penekanan).

4. Apalagi, menunjukkan tingkatan yang lebih tinggi (menyatakan tambahan yang lebih penting, lebih kuat, atau lebih mendukung dari sebelumnya).

5. Lebih-lebih, memperkuat perhatian pada hal atau pihak tertentu (menyatakan penekanan khusus atau prioritas pada bagian tertentu dari pernyataan).

6. Memang, mengakui kebenaran suatu fakta (menyatakan pengakuan atau kesepakatan awal sebelum memberi penegasan, sanggahan, atau lanjutan).

7. Sesungguhnya, mempertegas hal yang benar-benar terjadi (menyatakan kebenaran atau kenyataan yang bersifat tegas dan pasti).

Kalimat Majemuk Setara Penegasan adalah kalimat yang menggabungkan dua klausa sederajat, di mana salah satu klausa berfungsi untuk menegaskan, memperkuat, atau menekankan klausa sebelumnya. Klausa-klausa ini dihubungkan oleh konjungsi penegas seperti bahkan, lagipula, malahan, apalagi, lebih-lebih, memang, dan sesungguhnya, tanpa ada klausa yang lebih dominan. Kalimat ini digunakan untuk memperkuat makna atau menyampaikan penekanan dalam pernyataan.

Kesimpulan

Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih klausa yang sejajar kedudukannya dan dihubungkan oleh konjungsi tertentu tanpa ada klausa yang menjadi induk atau anak. Kalimat ini dibagi menjadi empat jenis berdasarkan hubungan maknanya, yaitu:

1. Kalimat Majemuk Setara Sejalan, yang menyatakan peristiwa atau tindakan yang saling mendukung dan berurutan, dihubungkan oleh konjungsi seperti dan, lalu, serta, dan kemudian.

2. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan, yang menyatakan dua hal bertentangan atau berbeda, dengan konjungsi seperti tetapi, sedangkan, melainkan, dan namun.

3. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan, yang menyajikan pilihan atau alternatif, menggunakan konjungsi seperti atau, ataupun, dan maupun.

4. Kalimat Majemuk Setara Penegasan, yang memperkuat atau menekankan klausa sebelumnya, dengan konjungsi seperti bahkan, lagipula, malahan, apalagi, lebih-lebih, memang, dan sesungguhnya.

Setiap jenis memiliki fungsi dan konjungsi yang berbeda sesuai makna hubungan antar klausa yang disampaikan.

Daftar Pustaka

Alwi, Hasan, dkk. (2010). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Chaer, Abdul. (2009). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Kemendikbud. (2017). Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Moeliono, Anton M. (2003). Ciri Utama Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Muttaqillah, Ahmad (2021). Bahasaku Bahasa Indonesia. Tangerang: Wafi Media Tama.

Ramlan, M. (2005). Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post