Ahmad Muttaqillah

Ahmad Muttaqillah Praktisi Pendidikan MP UIN Jakarta; Dosen Luar Biasa UMJ/UIN Jakarta Karya Tulis: 1. Bahasa Indonesia Kelas 1 da 2 Untuk Guru. Kementerian ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Unsur-Unsur Puisi
Ahmad Muttaqillah

Unsur-Unsur Puisi

 

Mengenal Unsur-Unsur Puisi

 

1.       Tema

 

Ide pokok yang mendasari puisi. Tema puisi, misalnya keindahan alam,  masalah sosial, ataupun keagamaan.

 

2.       Diksi dan pilihan kata yang tepat

 

Merupakan pilihan kata yang tepat dari penyair. Misalnya bunga-bunga wangi bermekaran indah. Kata wangi dapat diganti dengan diksi harum.

 

3.       Baris dan bait

 

Digunakan untuk menentukan bentuk puisi. Ada yang berbentuk satu bait, dua bait, tiga bait dan seterusnya. Setiap bait ada yang terdiri atas empat baris, lima baris, enam baris, dan seterusnya.

 

4.       Irama dan rima

 

Keselarasan bunyi yang ada pada puisi yang dibentuk oleh pergantian penekanan kata. Irama berhubungan dengan panjang pendeknya bunyi serta kemerduan bunyi saat membacakan puisi. Rima atau sajak adalah persamaan bunyi yang ada dalam baris-baris puisi.

 

a.       Sajak silang (a-b-a-b)

 

Memiliki persamaan bunyi pada baris pertama dengan baris ketiga dan baris kedua dengan baris keempat. Contoh:

 

Pergi ke gunung untuk bekemah     (a)

 

Berkemahnya di pinggir kali            (b)

 

Bila kita rajin salat berjamaah         (a)

 

Akan meraih derajat yang tinggi      (b)

 

b.      Sajak peluk (a-b-b-a)

 

Sajak peluk memiliki persamaan bunyi pada baris pertama dengan garis keempat dan beris kedua dengan baris ketiga. Contoh:

 

Suara gendang betalu-talu               (a)

 

Ramailah orang bersuka ria              (b)

 

Semua orang bercita-cita                 (b)

 

Covid-19 segera berlalu                    (a)

 

             c. . Sajak pasangan (a-a-b-b)

 

 

Sajak ini memiliki persamaan bunyi pada baris pertama dengan baris kedua dan baris ketiga dengan baris keempat.

Contoh:

Berkereta kuda di tepi pantai          (a)

Banyaklah orang bersantai santai    (a)

Setelah itu aku berenang                (b)

Rasaka hatiku begitu senang           (b)

 

d.      Sajak terus (a-a-a-a)

Sajak ini memilki persamaan bunyi di semua akhir baris (baris pertam, kedua, ketiga, dan keempat).

Contoh:

Berjuang terus semangat menyala (a)

Dengan tekad sepenuh doa                               (a)

Jangan menyerah di senja kala         (a)

Sehingga sampai pada takdir-Nya    (a)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sukses selalu, Pak Mutaqillah, salam literasi

30 Aug
Balas

terima kasih

15 Sep

terimakasih pak telah berbagi ilmu, salam sukses selalu

29 Aug
Balas

sama-sama

15 Sep

Penjelasannya sangat gamblang pak. Terimkasih telah berbagi. Salam Literasi.

07 Dec
Balas



search

New Post