Hari ke 93

PRESIDEN DIBENCI, ILMUWAN DIPUJI

Selama ini kita jarang sekali mendengar demonstrasi di negeri Paman Sam itu hingga melibatkan pasukan garda nasional. Biasanya cukup kepolisian negara federal saja yang ditugaskan untuk mengatasi aksi aksi disana.

Tetapi tidak ketika setelah terjadi penangkapan Floyd oleh beberapa polisi AS itu. Karena diduga membeli dengan uang palsu, dia ditangkap dengan ditindih lehernya oleh polisi itu.

Sehingga mengakibatkan dia tidak bisa bernafas, lalu kemudian meninggal dunia ketika dalam perjalanan ke rumah sakit dengan ambulans.

Penangkapan itu direkam dengan kamera smartphone, yang kemudian menyebar ke seluruh negeri Paman Sam itu.

Reaksi pun kemudian muncul dari rakyat AS, yang hampir semuanya mengecam kejadian itu. Tetapi tidak bagi presiden Trump.

Hal itu dianggap biasa saja. Dia memang selalu membawa bawa warna kulit dalam kampanyenya presiden beberapa tahun yang lalu. Apalagi kemudian dia mengatakan bahwa ras kulit putih itu lebih unggul dari yang lain.

Maka kemudian ada penutupan perbatasan dengan Mexico itu. Karena imigran dari sana banyak sekali. Dia beralasan, apabila para imigran tidak dibatasi, maka penduduk asli Amerika akan kalah.

Itulah strategi Trumph, untuk meraih kursi presiden. Dengan mengeksploitasi ras. Maka rasa benci kepadanya itu, meledak sekarang. Jadilah dia presiden yang dibenci. Oleh rakyatnya sendiri.

Dia lupa, bahwa Amerika adalah negeri para imigran. Dia juga lupa, bahwa dia juga bukan bangsa Amerika asli. Nenek moyangnya telah menyingkirkan suku asli Amerika itu. Indian.

Apakah dia juga tidak tahu, bahwa ada ilmuwan wanita kulit hitam juga telah sangat berjasa dalam mengembangkan lembaga NASA hingga bisa melewati batas angkasa.

NASA mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka akan menamai markasnya di Washington D.C, Mary Jackson, setelah sebelumnya insinyur kulit hitam pertama di organisasi ini adalah pemain penting dalam membantu astronot AS mencapai ruang angkasa.

"Hari ini, kami dengan bangga mengumumkan gedung Markas Besar NASA Mary W. Jackson," kata Bridenstine dalam sebuah pernyataan. "Itu tepat berada di Jalan Figur Tersembunyi" pengingat bahwa Mary adalah salah satu dari banyak profesional luar biasa dan berbakat dalam sejarah NASA yang berkontribusi pada kesuksesan lembaga ini."

Dia adalah seorang ilmuwan, kemanusiaan, istri, ibu dan pelopor yang membuka jalan bagi ribuan orang untuk berhasil, tidak hanya di NASA, tetapi di seluruh negara ini," kata Lewis dalam pernyataannya.

Lahir di Hampton, Jackson lulus dari Hampton Institute, sekarang dikenal sebagai Hampton University, pada tahun 1942, setelah mengambil jurusan matematika dan ilmu fisika.

Pada tahun 1951, ia mulai bekerja di pendahulu NASA, Komite Penasihat Nasional untuk Aeronautika, di Unit Komputasi Area Barat yang saat itu terpisah dari apa yang sekarang menjadi Pusat Penelitian Langley.

Dia melanjutkan untuk bekerja dengan terowongan tekanan supersonik NASA 4x4 dan menjadi insinyur perempuan kulit hitam pertama badan tersebut pada tahun 1958.

Dia menyelesaikan pelatihan dan kursus tambahan untuk peran barunya setelah mengajukan petisi ke Kota Hampton untuk memungkinkannya belajar dengan siswa kulit putih, mengambil University of Kelas malam Virginia di sekolah menengah setempat.

Karena jasanya inilah, dia menjadi ilmuwan yang dicintai, daripada Trumph yang dibenci.