Catatan Kecil dalam Hal Sabar

@ Ahmad Rasyid

Dalam perikehidupan manusia, suatu kesulitan pasti disertai dengan sesuatu kelapangan. "inna ma'al 'usri yusran". Namun, di saat kita mampu untuk melakukan suatu kesalehan dalam keadaan sulit itu lebih tinggi derajatnya di mata Allah.

Berdasarkan sabda Rasulullah saw bahwa terdapat sesuatu yang sulit dilakukan oleh hamba Allah, di antaranya:

1. Menahan amarah. Barangsiapa yang mampu menahan amarah jikala ada sesuatu yang mendera dirinya lalu menetapkan dirinya senantiasa berjalan dalam rida Allah dan melaksanakan amal soleh, maka akan diliputi untuknya dengan nurullah dan niscaya DIA akan menahannya dari siksa api neraka;

2. Bersedekah dalam keadaan fakir serta dalam posisi tak memiliki apa-apa, namun dalam dirnya ada himmah yang besar untuk memberi walaupun dengan harta yang sangat dicintai sebab itulah adanya;

3. Memelihara diri dari perbuatan maksiat dan haram dalam keadaan sepi dan sendirian. Dalam kondisi tak ada seorangpun yang menyertai atau melihatnya. Mereka tidak memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan karena semata takut kepada Allah. Mereka meyakini bahwa segala gerak-gerik manusia dalam pengawasan malaikat Allah.

4. Berbicara haq pada orang yang ditakuti. Menghilangkan rasa sungkan dan takut untuk menyampaikan sesuatu kebenaran kepada orang yang disegani dan dihormati. Ia memberanikan diri untuk menyampaikan sesuatu yang haq walaupun menyakitkan, baik pada dirinya ataupun terhadap orang yang dihadapinya.

Ketahuilah bahwa induk dari perbuatan maksiat berasal dari 3 hal yang terkategorikan sebagai penyakit hati, yaitu:

1. Sombong (takabur)

2. Iri dengki (hasud)

3. Tamak terhadap dunia.

Segi penyakit hati yang ketiga yakni tamak terhadap dunia akan membuahkan hal-hal kesenangan yang berdampak kurang baik pula, yaitu:

a. Suka dalam keadaan kenyang, tidur, dan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan tanpa mempertimbangkan segi-segi negatifnya;

b. Suka dipuji dan disanjung oleh orang lain Sekda membawanya pada sifat ujub;

c. Senang di posisi depan sehingga masuk dalam ranah ria' dan sum'ah.

Bilamana kita berada dalam posisi ini, maka sebaiknya bersegeralah untuk keluar dari keadaan tersebut.

Syd. Abu bakar Sidiq berpendapat bahwa motivasi seseorang dalam beribadah kepada Allah didorong oleh salah satu dari tiga hal, yaitu:

1. Sebagai jalan takut dari siksa Allah;

2. Sebagai pengharapan akan rahmat dan surga Allah;

3. Sebagai jalan senang beribadah semata mengharap rida Allah.

Tanda-tanda perilaku dari ketiga motivasi beribadah di atas, antara lain:

Add 1:

a. Merasa hina dirinya di hadapan Allah dan akan menganggap kurang mampu berbuat baik;

b. Melihat dirinya sedikit dalam kalkulasi amal kebajikan;

c. Merasa perbuatan buruk yang pernah dilakukannya melebihi dari perilaku kebaikannya.

Add. 2:

a. Senang membantu pekerjaan teman, tetangga, atau orang tak dikenalnya sekalipun tanpa diminta;

b. Suka berbagi atau berderma pada sesama;

c. Sangat baik dalam prasangka terhadap Allah dan makhluk Allah lainnya.

Add. 3

a. Senang memberi barang yang dicintai, apalagi dalam keadaan diminta;

b. Akan marah terhadap dirinya apabila meninggalkan amal saleh, menunjukkan tingginya kesenangannya dalam beribadah.

c. Selalu bersama Allah dengan tanpa membeda-bedakan apapun, baik hal yang dilarang atau yang diperintahkan. Ia memposisikan dirinya selalu dalam keadaan sabar atas takdir Allah.

Semoga kita senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan hidayah dari Allah subhanahu wa ta'ala. Dan semoga bermanfaat. Aamiin...

#savejumatmanis

#tausiahkhmakmunalahdhar

#masjisalalawiambuntentimur