
Menghilangkan Sifat Pragmatisme Politik dan Meneguhkan Komitmen Menjaga NU
Gresik - Dalam dua minggu ini, Pengurus Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PAC GP Ansor) rutin setiap sore sowan dan silaturrahim ke dewan pembina Ansor dan kiai-kiai NU di Wilayah Kecamatan Bungah.
Silaturrahim dalam rangka menjalankan tradisi di hari raya Idul Fitri 1441 tersebut dimulai dari sowan Rois Syuriyah MWC NU Bungah, KH. Zainuri, Ketua tanfidz MWC NU Bungah, KH. Ali Murtadho, hingga sejumlah tokoh dan sesepuh maupun kiai-kiai NU yang lain.
Dalam setiap harinya, mereka menjadwalkan untuk bertemu 2 sampai 3 tokoh yang bakal di kunjungi. Hari ini, PAC GP Ansor Bungah berkunjung ke kediaman H.Yunus salah satu sesepuh Ansor Bungah, KH. Ali Musthofa pengasuh Pondok Pesantren Zainal Abidin Bungah, dan KH. Ahmad Thohawi Hadin pengasuh Pondok Pesantren Al Islah Bungah.
Saat berkunjung ke kediaman KH. Ali Musthofa, sejumlah pengurus banom NU itu mendapat banyak nasihat terkait semangat pemuda sebagai regenerasi penggerak NU dimasa depan.
"Menjadi pemuda itu harus semangat berkegiatan, tentunya kegiatan-kegiatan yang positif. Sebab, pemuda hari ini adalah pemimpin dimasa yang akan datang," ujar Kiai Ali.
Tidak hanya itu, Kiai Ali juga menceritakan sejarah beliau dulu saat menjadi pengurus di MWC NU Bungah, "Saya dulu menjadi pengurus MWC NU Bungah di era KH.Zubair yang menjabat sebagai Ketua MWC. Dulu Kiai Zubair sering menggelar kegiatan bahtsu masa'il dan lailatul ijtima' secara rutin bergiliran, " terangnya.
Sementara, saat berkunjung ke kediaman KH. Ahmad Thohawi Hadin, sejumlah pengurus Ansor Bungah banyak mendapat nasihat seputar komitmen di NU dan semangat berjuang untuk NU.
Kepada pengurus Ansor Bungah, Kiai Thohawi berpesan agar selalu menjaga marwah dan khittah NU baik secara kultural maupun kelembagaan dalam situasi apapun.
"Komitmen untuk memperjuangkan NU harus benar-benar di jaga, terlebih secara kelembagaan, kalau sudah di ruang kelembagaan NU, ya berarti harus siap mencopot segala atribut lainnya, terutama atribut partai politik, agar tidak ada ketersinggungan antar kader yang kebetulan berbeda pilihan partainya. Soal partai itu pilihan individu, tetapi jika sudah bicara kepentingan NU maka harus dijunjung dan diperjuangkan bersama," jelas Kiai Thohawi.
Terkait kegiatan sowan dan silaturrahim ini, Ketua PAC Ansor Bungah, Ahmad Shodiq mengatakan, sebagai Kader NU, sudah jelas salah satu dari 9 Perintah Kader Penggerak NU yakni Mengunjungi dan Mendatangi (silaturrahim) para ulama, kyai dan tokoh masyarakat yang mempunyai semangat berjuang untuk NU dalam menjaga Ahlussunnah Wal Jama’ah dan NKRI.
"Kegiatan ini murni menjalin silaturrahim untuk meminta nasihan sesepuh dan ulama NU untuk meneguhkan komitmen pemuda kepada NU, apalagi sebagai santri, sudah menjadi salah satu rutinitas dan kewajiban untuk menjaga silaturrahim dan tawadlu’ kepada ulama NU," jelasnya.
Sebelumnya, pengurus Ansor Bungah juga telah sowan ke kediaman Ketua PCNU Gresik, KH. Husnan Ali dan Ketua RMI Gresik, KH. Ala'uddin. Kiai Husnan berpesan pada pengurus Ansor Bungah agar selalu bertindak cerdan dan selalu kritis dalam persoalan apapun.
"Saya berharap ansor berpikir dan bertindak yang cerdas. Jika Ansor harus berpikir kritis, itu bukan berarti gak punya unggah ungguh sama yang tua," pesannya.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keberadaan NU dibutuhkan umat
Mantap. Tulisannya... Salam. Literasi
Amiiinnn... terimakasih dan mohon arahan selalu..
Wah mantap pak,terus berkarya,ditunggu tulisan selanjutnya,jangan lupa follow akun saya