Ahmad Rifqi Badruzzaman

Penulis tanpa pena...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pentingnya Perspektif Gender Dalam Penanganan Covid-19

Pentingnya Perspektif Gender Dalam Penanganan Covid-19

Penulis : Nur Laili, M.Pd.I

1. Ketua PAC FATAYAT NU Bungah

2. Koordinator Bidang Organisasi PC FATAYAT NU Gresik

Perempuan dalam masalah penanganan wabah covid-19 sangat terkait erat dengan pola hidup yang ada di keluarga dan masyarakat.

Terlebih, keterkaitan perempuan dan kesehatan merupakan cerminan sosial budaya indonesia ketimuran yang dalam stereotipe bahwa perempuan lebih rentan dengan virus atau daya tahan tubuh sering melemah dibanding laki-laki.

Dampak dari terjadinya pandemi Covid-19 ini adalah kepanikan yang mengakibatkan banyak perubahan sikap dalam kehidupan sosial.

Selain itu, Perempuan tidak hanya rentan menjadi korban penularan virus tersebut, tapi juga rentan menjadi korban atas perubahan sosial.

Perubahan sosial yang dimaksud disini adalah banyaknya pekerja yang telah dirumahkan dan di PHK, sehingga memicu banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan, pada akhirnya terjadi ketidakstabilan ekonomi dalam keluarga. Disinilah perempuan kemudian menjadi korban, tak jarang sampai pada kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Tanpa bermaksud menggeneralisir, bahwa yang banyak terdampak dari covid-19 ini memang perempuanlah mayoritas menjadi korban dari segala aspek kehidupan, mulai dari sisi sosial, ekonomi, kesehatan, dan lainnya.

Namun, sebagai perempuan, tidakk boleh hanya menyesali keadaan dan tidak mengambil peran dalam partisipasi mencegah wabah covid-19 ini.

Perempuan harus menjadi garda depan bersama memerankan diri sesuai kapasitas dirinya sebagai Kartini masa kini. Perempuan harus memainkan banyak peran.

Dalam keluarga, Peran perempuan menjadi sangat penting, yakni mendampingi anak-anak belajar, mengedukasi tentang wabah, mengawasi aktifitas harian, menjaga kesehatan anggota keluarga serta menciptakan varian kegiatan dalam keluarga untuk menghilangkan kejenuhan didalam rumah, dan, hal terpenting adalah mengatur secerdas mungkin alur keuangan.

Peran sektor lain yang bisa diambil, yakni membantu mengatasi wabah ini dengan ketrampilan yang dimiliki, misal memproduksi alat pelindung diri bagi petugas kesehatan, masker secara massal, entah nanti hasilnya dibagikan secara gratis maupun dijual sebagai tambahan income.

Mengambil statemen Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi, bahwa menurut data PBB dan UN Women, menyebut bahwa 70% tenaga medis global adalah perempuan. Artinya, perempuan berada di garda depan penanganan pasien di tengah pandemik ini,

Selain itu, peran yang diambil oleh perempuan yang sangat strategis adalah menghidupkan ekonomi ditengah pandemi ini, antaranya yang bisa diperankan adalah bidang ekonomi, yakni memanfaatkan ketrampilannya untuk menjadikan penghasilan. Ketrampilan dalam bidang tata boga, yang kemudian bisa memanfaatkan teknologi media sosial sebagai tempat promosi hasil produksinya, dan masih banyak lagi tentunya.

Kiranya, perempuan haruslah benar-benar menjadi garda depan ikut serta menangani wabah covid-19. Sebab, masa depan dunia ini ada pada mereka. Kartini masa kini bukan untuk adu gengsi, tap harus menjadi pelopor aksi.

Selamat Hari Kartini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post